Pelatih Kepala PSIS, Bambang Nurdiansyah mengatakan kemenangan ini cuup disyukurinya. Akan tetapi perjalanan tim masih panjang untuk menyelesaikan kompetisi Liga 1 musim 2019. "Kita belum selesai berperang, (kompetisi) sampai Desember dan kemungkinan-kemungkinan masih bisa terjadi. Tapi hasil ini kami syukuri," katanya.
ia juga mengungkapkan kunci dari kemenangan ini adalah karena kesadaran anak-anak asuhannya. Bahwa tim masih berada di zona papan tengah klasemen yang berarti belum cukup aman menjauh dari ancaman degradasi. "Kunci kemenangannya pemain PSIS ingin menang, dan pemain sadar bahwa mereka di zona tidak aman," ucapnya.
Sementara Pelatih PSS, Seto Nurdiantoro mengatakan jalannya pertandingan cukup bagus. Kedua tim juga saling menyerang. "Tapi ada beberapa pemain kami yang dibawah performa. Bisa jadi karena waktu recovery yang sedikit," katanya.
PSS sebelumnya menghadapi Persebaya Surabaya di Stadon Gelora Bung Tomo pada Selasa (29/11) lalu. Setelah menghadapi PSIS, selanjutnya dijadwalkan melawan Bali United pada Rabu (6/11). "Kondisi fisik ini harus kami perbaiki," katanya.
Dalam jalannya pertandingan, pada babak pertama PSS sudah kebobolan dua gol. Yakni pada menit ke-22 melalui tendangan penalti oleh pemain PSIS, Wallace Costa dan menit 38 dari Claudir. Kemudian di babak kedua, PSIS menambah keunggulan pada menit 74, setelah penyerangnya Septian David Maulana berhasil mengecoh kiper PSS.
Atas hasil ini PSS tetap di peringkat lima klasemen sementara Liga 1 dengan 39 poin dari 26 pertandingan. Sedangkan PSIS di posisi 13 dengan 28 poin dari 25 laga.
Pelatih Kepala PSIS, Bambang Nurdiansyah mengatakan kemenangan ini cuup disyukurinya. Akan tetapi perjalanan tim masih panjang untuk menyelesaikan kompetisi Liga 1 musim 2019. "Kita belum selesai berperang, (kompetisi) sampai Desember dan kemungkinan-kemungkinan masih bisa terjadi. Tapi hasil ini kami syukuri," ujarnya.
ia juga mengungkapkan kunci dari kemenangan ini adalah karena kesadaran anak-anak asuhannya. Bahwa tim masih berada di zona papan tengah klasemen yang berarti belum cukup aman menjauh dari ancaman degradasi. "Kunci kemenangannya pemain PSIS ingin menang, dan pemain sadar bahwa mereka di zona tidak aman," ucapnya.
