Penghargaan diserahkan oleh Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Guntur Sakti yang diterima langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih dan ketua pengelola Kampung Flory, Sudi Hartono.
Dari 18 kategori yang dilombakan, Kabupaten Sleman mengikuti 1 kategori yaitu Ekowisata Terpopuler dengan mengikutsertakan Kampung Flory sebagai nominator.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat di Sleman, pelaku wisata dan stakeholder yang telah memberi dukungan atas raihan piala ini. Tanpa bantuan vote sms dari semua pendukung, mustahil Kampung Flory dapat meraih kejuaraan ini.
Ke depan diharapkan tingkat kunjungan ke Kampung Flory semakin meningkat dan keikutsertaan kejuaraan API dapat terus digiatkan.
"Ini kejuaraan API yang ke 4. tahun 2016 belum ikut. tahun 2017 kita juara 1 kategori obyek wisata terbaru terpopuler yaitu breksi. tahun 2018 kita dapat juara 2 kategori obyek wisata baru terpopuler yaitu lava bantal," katanya dikutip dari keterangan tertulisnya pada Senin (25/11).
Kampung Flory sendiri merupakan wisata yang berada di Dusun Jugang Pangukan, Rt 5/11, Tridadi, Sleman. Didirikannya wisata pertanian ini, supaya bisa memikat kembali generasi muda untuk tertarik ke dunia pertanian yang mampu memberikan kesejahteraan.
Kemudian, sebagai pusat pembibitan dan budidaya tanaman buah unggul dan tanaman hias. Sehingga mampu mensuplai kebutuhan tanaman di DIY.
Dari sejak awal hingga berjalan dua tahun ini, anggota dari Kampung Flory sebanyak 20 orang. Mereka merupakan pemuda dari karang taruna setempat, yang masih berstatus belum menikah.
Di Kampung Flory yang memanfaatkan tanah kas desa seluas sepuluh ribu meter, pengunjung bisa belajar mengenai dunia pertanian. Mengenai jenis tanaman, bagaimana perawatannya, hingga cara menata tanaman hias di pekarangan rumah.
Terdapat banyak pohon besar yang masing-masing diberi plang nama. Supaya pengunjung bisa lebih mudah mengenalnya.
Wisata ini dibuka dari pukul 08.00 hingga 21.00. Serta tanpa ada hari libur, kecuali ketika libur besar. Ketika malam, dari pukul 18.00 sampai 21.00, masih bisa menikmati santapan kulinernya.
Pengunjung juga tak perlu meragukan, mengenai pengetahuan dari edukator di tempat ini. Meski semuanya masih muda dan berlatar belakang bermacam, namun sudah mendapatkan banyak pembekalan.