Bantul, Kabar Jogja – Gelaran ‘Pasar Klangenan Bantul 2025’ selama lima hari di libur lebaran menghasilkan perputaran uang sebesar Rp1,2 miliar. Diharapkan menjadi agenda rutin tahunan, program merupakan bagian dari promosi dan perluasan pasar berbagai produk UMKM Bantul.
Berlangsung sejak 4-8 April, Pasar Klangenan Bantul diselenggarakan di Embung I Imogiri, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri. Diikuti 50 tenan berbagai produk UMKM baik kuliner, cinderamata, dan kerajinan ajang ini diinisiasi Dinas Koperasi dan UMKM Bantul.
Kepala Dinas KUKMPP Bantul Fenty Yusdayati, tahun ini merupakan gelaran Pasar Klangenan Bantul yang ketiga dengan tema ‘Ngolah Olah’. Diselenggarakan tepat pada masa libur lebaran, Fenty menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengobati rindu warga Bantul yang merantau untuk mengenang masa lalu.
“Kami juga ingin ajang ini menjadi media mengenalkan berbagai produk tradisional Bantul bagi generasi muda. Selama penyelenggaran jumlah pengunjung diluar ekspektasi kami dan tidak sedikit wisatawan mancanegara yang ikut hadir,” tutur Fenty pada saat penutupan, Selasa (8/4) malam.
Ia melaporkan, keramaian akibat banyak pengunjung selama Pasar Klangenan Bantul ini menyenangkan para peserta, bahkan ada pemilik tenant kuliner harus Kembali empat kali karena membludaknya pembeli. Tercatat selama pelaksanaan omzet uang yang berputar mencapai Rp1,2 miliar.
Lebih tinggi dibanding pelaksanaan Pasar Klangenan Bantul sebelumnya yang menembus Rp800 juta.
“Sebagai ajang terbesar yang pernah dilaksanakan Dinas KUKMPP Bantul dan melihat besarnya animo pengunjung. Kami berharap ajang ini mendapatkan dukungan untuk menjadi agenda rutin tahunan,” ucap Fenty.
Dipilihnya Embung 1, Wukirsari sebagai tempat digelarnya Festival Klangenan ketiga dengan berbagai pertimbangan di daerah Wukirsari ini ada wisata budaya seperti batik Giriloyo, makam raja-raja Mataram, kerajinan wayang kulit dan masuk salah satu desa wisata terbaik dunia versi UNESCO.
Wakil Bupati Aris Suharyanta saat penutupan menyebut Pasar Klangenan Bantul sebagai upaya menggerakkan sektor dan pelaku industri kreatif. Ini juga sebagai upaya Pemkab Bantul mendorong dan menjembatani pelaku UMKM dan industri kreatif pada pasar baru baik secara online maupun offline.
“Pemekaran pangsa pasar ini harus terus dibarengi dengan promosi dan kemampuan beradaptasi dengan pasar digital yang perkembangannya terus meluas. Ini juga harus disertai dengan meningkatkan daya saing melalui kualitas produk,” jelasnya.
Aris mengatakan Pasar Klangenan Bantul diharapkan dapat memperkaya khasanah budaya dan kreativitas UMKM, terlebih pada 2025, Wukirsari dinobatkan sebagai desa wisata terbaik dunia. (Set)