-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Jogja Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kota Yogyakarta, Sambut Gembira Beroperasinya ITF Bawuran

    11/03/25, 14:53 WIB Last Updated 2025-03-11T07:53:15Z


    Bantul, Kabar Jogja – Pemkab Bantul hari ini, Selasa (11/3) meresmikan beroperasinya tempat pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran di Kecamatan Pleret. Peresmian yang bertepatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2025 disambut gembira Kota Yogyakarta.


    Berlokasi di sebelah timur TPST Piyungan yang sudah ditutup, ITF Bawuran yang digagas sejak Maret 2024 ini sepenuhnya dipegang PD Aneka Dharma Bantul yang bekerjasama operasional dengan beberapa investor.


    Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebut mesin incenerator yang berada di ITF merupakan satu aspek penting mewujudkan ‘Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama)’. Saat beroperasi penuh nanti, ITF Bawuran akan mengelola kurang lebih 330 ton sampah dan setelah dipilah, 50 ton residu sampahnya akan dibakar.


    “Bertepatan dengan peresmian ITF Bawuran telah mendapatkan surat ijin instalasi pengolahan limbah (IPL)  dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul,” terangnya.


    Dibandingkan dengan produksi sampah di Bantul yang mencapai 260-an ton per hari, Bupati Halim menyebut keberadaan ITF Bawuran akan didedikasikan untuk penanganan sampah-sampah di dari luar Bantul khususnya Kota Yogyakarta.  


    Pasalnya tidak semua sampah dari Bantul harus dikelola di ITF Bawuran. Saat ini Bantul telah memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Pasar Niten berkapasitas 5 ton, TPST Modalan berkapasitas 40 ton, dan TPST Dingkikan kemampuan mengolah sampah 40 ton setiap harinya.


    Selain itu juga ada TPST level desa yang kedepannya ditingkatkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).


    “Sisa kouta sampah didedikasikan untuk Kota Yogyakarta sebanyak 150-200 ton per hari. Melalui PD Aneka Dharma kita menetapkan tarif penanganan per ton sampah sebesar Rp450 ribu. Ini akan kita formalkan dalam aturan pengelolaan sampah,” lanjut Halim.


    Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyambut baik bakal beroperasinya IFW Bawuran karena kawasan ini akan menjadi tujuan akhir sampah dari Kota Yogyakarta.


    “Saat ini dengan produksi sampah 300-an ton sampah per hari, kita hanya mampu mengelola secara mandiri 150 ton lebih sedikit. Sisanya nanti bisa kita kerjasamakan di sini,” jelasnya.


    Kerjasama dengan Pemkab Bantul, diharapkan Hasto nantinya dalam bentuk kesepakatan pemerintah dengan pemerintah. Bukan dalam bentuk bisnis dengan bisnis, sehingga mendapatkan harga lebih murah sedikit.


    Direktur Perumda Aneka Dharma Bantul atau pengelola ITF Bawuran, Yuli Budi Sasangka menyatakan minggu depan akan dilakukan uji coba penanganan sampah dan pembakaran residu. Saat ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dengan matang sebelum beroperasi penuh pada April nanti.


    Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kusno Wibowo menyatakan peresmian ITF Bawuran merupakan komitmen nyata pengelolaan sampah mandiri di tingkat kabupaten/kota.


    “Ini juga merupakan transformasi sistem penanganan di DIY yang sebelumnya sampah diambil, kumpul, lalu buang dengan system sampah, kelola dan berkelanjutan,” tutupnya. (Set) 


    Baca juga: 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Sport

    +

    Milenial

    +
    close