-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Mentan Amran Sebut Irigasi dan Harga Beli Gabah, Kunci Swasembada Beras

    15/01/25, 13:57 WIB Last Updated 2025-01-15T06:57:21Z

    Bantul, Kabar Jogja – Bertemu dengan petani di Desa Triharjo, Pandak, Bantul, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut kelancaran irigasi dan pembelian gabah kering panen merupakan kunci sukses tidaknya swasembada beras yang ingin diwujudkan pemerintah.


    Mentan Amran menyampaikan dalam berbagai kunjungan ke daerah mulai Sabang sampai Merauke, dirinya hadir untuk memastikan seluruh kebutuhan petani mulai dari pupuk, benih, peralatan sampai ketersediaan irigasi.


    “Pengecekan ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden yang telah memperhatikan pertanian dengan sangat luar biasa,” katanya Rabu (15/1).


    Persoalan irigasi menurutnya menjadi faktor penting, dimana untuk mencapai swasembada pangan diperlukan kepastian kelancaran pengairan untuk panen tiga kali dalam setahun. Karenanya pemerintah telah menggelontorkan anggaran senilai Rp12 triliun untuk membangun irigasi bagi 2 juta hektar sawah.


    pemerintah memutuskan akan membangun saluran irigasi untuk dua juta hektar senilai Rp12 triliun.Meski pembangunan irigasi di bawah tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Balai Wilayah Sungai (BWS). Pembangunan saluran irigasi tidak lagi dibatasi seperti dulu.


    Dimana jika dulu irigasi yang melayani 0-1.000 hektar urusan pemerintah kabupaten, antara 1.000-3.000 hektar urusan pemerintah provinsi, dan lebih dari 3.000 hektar urusan pemerintah pusat.


    Mentan Amran meminta Bulog untuk menyerap berapapun gabah hasil panen petani dengan HPP baru yaitu Rp6.500 per Kg. Dirinya mengaku di Bantul mendapatkan informasi masih ada harga gabah petani yang dibeli seharga Rp5.500 per Kg.


    “Serapan gabah dari petani adalah kunci dari swasembada pangan,. Serapan bermasalah, swasembada bermasalah,” tegasnya.


    Diprediksi hasil panen hingga April nanti akan mencapai 25 juta ton. Jika harga beli dari petani masih Rp5.500 Kg, maka petani mengalami kerugian Rp25 triliun. Bahkan kerugian lebih besar jika digabungkan dengan nilai bantuan pemerintah ke petani senilai Rp144 triliun.


    “Kita tidak ingin petani merugi dan bantuan yang diberikan sia-sia. Dengan harga diatas HPP petani untung, pemerintah tersenyum. Ingat perintah bapak Presiden, Bulog harus menyerap berapapun hasil panen dan berlaku hari ini,” katanya.


    Kepala Bulog Kanwil Yogyakarta, Ninik Setyowati sesuai tupoksi penugasanya, penyerapan pengadaan dalam negeri akan semaksimal mungkin.


    “Khusus Daerah Istimewa Yogyakarta ditargetkan mampu menyerap 70 ribu ton sepanjang tahun,” katanya.


    Sedangkan untuk keseluruhan wilayah kerja yang meliputi DIY, Banyumas dan Magelang target serapan panen petani ditargetkan mencapai 175 ribu ton. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close