-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Jelang Panen, Bulog Yogyakarta Rilis Harga Beli Dari Petani

    14/01/25, 19:44 WIB Last Updated 2025-01-14T12:44:15Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – Menjelang panen musim tanam (MT) I 2025, Perum BULOG Kanwil Yogyakarta merilis harga pembelian hasil panen gabah dan beras dari petani. Harga terendah gabah dibeli per kilogramnya seharga Rp6.500,- .


    Dalam rilis Selasa (14/1) malam, Pemimpin BULOG Kanwil Yogyakarta, Ninik Setyowati menyebut ketentuan harga yang mulai berlaku per 15 Januari 2025 mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang sudah ditetapkan.


    “Adapun harga pembelian BULOG kepada petani sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2025,” katanya dalam rilis.


    Dipaparkan Bulog akan membeli Gabah Kering Panen (GKP) di petani sebesar Rp6.500/kg dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.


    Kemudian untuk Gabah Kering Panen (GKP) di penggilingan, Bulog akan membeli dengan harga sebesar Rp6.700/kg dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.


    “Lalu untuk Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan, kami membeli seharga Rp 8.000/kg dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen,” lanjut Ninik.


    HPP yang baru juga mengatur pembelian Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Bulog sebesar Rp8.200/kg dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen.


    Terakhir, untuk harga beras di gudang Bulog dihargai Rp12.000/kg dengan kualitas derajat sosoh minimal 100 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal 2 persen.


    Ninik memastikan dalam penerapan HPP baru ini pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Dinas Pertanian, Petugas PPL, Gapoktan, dan penggilingan sehingga diharapkan ada pemahaman yang sama mengenai harga dan kualitas yang ditentukan.


    “Koordinasi ini diharapkan menjadi sinergi yang kuat sehingga BULOG dapat maksimal melakukan penyerapan gabah sekaligus menjaga harga gabah di tingkat petani sesuai dengan ketentuan,” tutupnya. (Set)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close