Kabar Jogja - Sebagian masyarakat tentu pernah berselancar di sosial media tanpa tujuan. Platform ini tidak mempunyai peringatan kepada pengguna untuk memberitahu supaya berhenti.
Oleh karena itu, pengguna pun akan rawan mendapatkan dampak negatifnya dari memakai sosial media.
Namun jika berhasil mengambil kendali, dan menggunakan sosial media dengan cara lebih sehat tentu akan mendapatkan manfaatnya.
Lalu bagaimana supaya bisa menggunakan sosial media secara sehat? Dirangkum dari berbagai sumber ada beberapa cara yang bisa digunakan.
Pertama yakni pengguna harus bisa menetapkan batasan waktu yang dihabiskan untuk berselancar di sosial media.
Banyak orang memakai platform sosial media ini untuk melawan kebosanan. Mereka membutuhkan suatu hal yang bisa membuatnya terhibur.
Tetapi masalahnya yakni semakin lama berselancar di sosial media, maka pengguna akan merasa lebih cepat bosan.
Sarannya adalah untuk mencari hobi baru atau menjalani hobi lama. Bisa juga meluangkan waktu menyendiri sebagai bentuk meditasi.
Membatasi penggunaan sosial media, akan memberikan ruang bagi pengguna untuk melakukan aktivitas lain.
Langkah kedua yakni selalu ingat lah, sosial media itu merupakan cuplikan orang-orang yang hanya menampilkan sisi terbaiiknya, dan metrik, termasuk lika dan follower yang menentukan siapa pribadi pemilik akun.
Ketika menyadarinya, maka pengguna pun akan dapat lebih menyadari tentang diri sendiri dan bergenti membandingkan diri dengan orang-orang yang Anda ikuti di sosial media.
Pengguna akan sadar bahwa hidup itu tidak sekadar tentang jet pribadi atau liburan di suatu pulau. Anda pada akhirnya menyadari, semua influencer itu adalah manusia yang ingin terlihat sempurna.
Trik ketiga dalam menggunakan sosial media secara sehat adalah jangan memposting apa pun dari postingan orang lain.
Anda bisa membuat konten yang lebih memuaskan untuk diri sendiri. strategi ini bisa membuat Anda terhindari dari risiko memposting unggahan orang lain.
Manfaat lainnya dari trik ketiga ini yaitu bisa memungkinkan Anda menemukan individu yang memiliki pikiran yang sama.
Langkah keempat yakni memanfaatkan sosial media untuk resume. Biasanya pemberi kerja memakai jejaring sosial untuk merekrut karyawan baru.
Oleh karena itu, Anda bisa bersikap autentik dan membuat konten asli sesuai bidang yang Anda minati.
Jika dilakukan secara konsisten, maka akan secara otomatis bisa menjadi resume yang bisa dilihat oleh para pemberi kerja. Anda tidak akan pernah tahu pekerjaan selanjutnya bisa jadi hanya dengan satu cuitan, misalnya.
Nah bagi yang ingin memperoleh informasi lebih lengkap seputar sosial media atau teknologi, bisa membaca-baca melalui situs https://thegetsmartblog.com/.
Situs tersebut memiliki banyak ulasan terkait teknologi maupun sosial media dengan gaya penulisan yang mudah dipahami. (*)