Bantul, Kabar Jogja – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bantul, Gandung Pardiman menargetkan kontingen yang bakal berlaga di Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVII 2025 menjadi juara umum. Dengan anggaran yang disiapkan mencapai Rp25 miliar, minimal kontingen mampu mempertahankan prestasi yang diraih pada Porda 2022.
Porda XVII 2025 sendiri akan berlangsung di Gunungkidul mulai 1-9 September. Tahun ini KONI Bantul berencana mengirimkan sebanyak 850 atlet yang akan berlaga di 504 nomor pada 46 cabang olahraga (Cabor).
“Kalau di Porda kemarin kita menduduki posisi dua dengan perolehan 135 medali emas, 138 perak, dan 166 perunggu. Tahun depan kita menargetkan perolehan medali lebih agar bisa menjadi juara umum,” kata Gandung, Senin (25/11) malam di Imogiri.
Sebagai persiapan, KONI Bantul telah menggelar pusat pelatihan khusus (Puslatsus) selama enam bulan mulai Juli sampai November ini. Puslatsus ini menggembleng atlet-atlet yang nanti diproyeksikan mampu meraih emas dari berbagai cabor.
Kemudian pada, awal April atau Mei, KONI Bantul bakal mengundang atlet-atlet dan pelatih yang diproyeksikan meraih semua medali dalam program pusat pelatihan kabupaten (Puslatkab).
“Ini merupakan upaya dan usaha yang kita lakukan untuk menjadi juara umum. Memang tidak mudah, karena persaingannya lebih ketat dibandingkan Pekan Olahraga Nasional (PON). Karena setiap tim pesaing dengan posisi geografis yang berdekatan sudah bisa saling mengintip kekuatan lawan,” lanjutnya.
Gandung menyatakan optimis, atlet-atlet Bantul di Porda 2025 akan meraih hasil terbaik karena berbagai program pelatihan sudah diberikan dan telah mendapatkan banyak masukkan untuk evaluasi.
Kelapa Pelaksana Harian Koni, Sugiyat menyatakan secara keseluruhan pihaknya telah mengajukan anggaran untuk menyambut Porda 2025 sebesar Rp25 miliar. Anggaran ini dipergunakan untuk Puslatkab 2025, penyiapan sarana prasarana hingga bonus bagi peraih medali.
“Dari 47 cabor yang diperlombakan di Porda tahun besok, KONI Bantul menargetkan meraih 164 medali emas. Kita optimis berhasil mendulang emas dari berbagai cabor unggulan, khususnya perorangan seperti pencak silat, panahan, dayung, renang, dan lainnya,” kata Sugiyat.
Terkait dengan besarnya anggaran, Sugiyat mengatakan ini sebagai upaya untuk mendukung sarana prasarana bagi atlet untuk meraih prestasi dan upaya agar di masa depan atlet tidak lari ke daerah lain.
KONI Bantul sendiri saat ini tengah memperjuangkan cabor unggulan yang berpeluang meraih emas namun tidak dipertandingkan seperti arum jeram dan berkuda. Pasalnya, di kedua cabor ini hanya diikuti dua kabupaten, padahal sesuai kesepakatan tiap cabor akan dipertandingkan jika minimal ada tiga peserta. (Set)