Bantul, Kabar Jogja – Keberhasilan Merti Wayang Beber Pancasila, pada Juni lalu menjadi penanda penting bagi Museum Wayang Beber Sekartaji Bantul sebagai pusat pembelajaran kembali nilai-nilai Pancasila.
Merti Wayang Beber Pancasila adalah simbol Kebhinekaan dan toleransi dari warga desa berlandaskan Pancasila. Museum ini ada di Dusun Kanutan, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro.
Saat dikunjungi wartawan pada Selasa (12/11), pendiri sekaligus pengelola Museum Wayang Beber Sekartaji, Indra Suroinggeno menyatakan selain terus memelihara berbagai koleksi wayang beber yang bercerita keberagaman nusantara. Pihaknya juga menginisiasi pengamalan Pancasila di kehidupan masyarakat.
“Salah satunya adalah penamaan jalan-jalan di wilayah sekitar museum dengan asas-asas Pancasila, seperti jalan Pancasila, jalan Merdeka, jalan Proklamasi dan jalan Darma atmaja. Nama nama jalan ini mengelilingi Padukuhan Kanutan,” kata Indra.
Tak hanya itu, Juni kemarin museum ini juga menjadi Pusat pelestarian Bhinneka Tunggal Ika Kampung Pancasila diresmikan Bupati Abdul Halim Muslih.
Dirinya lantas menceritakan museum yang didirikannya sejak 2017 ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki museum lain yaitu koleksi kertas Daluang dari abad ke-8. Tak hanya itu, salah satu koleksinya adalah Kitab Sutasoma dari daun lontar yang berusia lebih dari tiga abad.
“Wayang Beber Pancasila terinspirasi dari cerita perjalanan hidup Sutasoma dari kitab Mpu Tantular abad ke-14,” ungkapnya.
Dengan lebar lima meter dan berisikan gambar-gambar yang menjadi sumber cerita pementasan, Indra menyatakan koleksi ini sudah ratusan kali dipentaskan di berbagai daerah untuk mengenalkan Pancasila.
Wayang Beber Pancasila dikatakan Indra memuat lima sila dalam cerita Sutasoma. Seluruhnya memuat hal positif tentang kehidupan pada Tuhan, sesama dan lingkungan alam.
Dirinya juga sudah membuat cerita Sutasoma yang terkait dengan Pancasila dalam bentuk animasi agar generasi mendatang bisa memahami lebih mudah dan sesuai pada masanya.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengakui berkunjung ke Museum Beber Sekartaji membawa begitu banyak pembelajaran tentang spiritual dan pitutur luhur.
“Dimana budi pekerti luhur sangat dibutuhkan dalam era saat ini. Saya mengapresiasi kehadiran museum ini dan nilai-nilai Pancasila yang diperkuatnya. Ini harus menjadi perhatian Pemda DIY,” tegasnya.
Baginya kehadiran museum yang di desa ini menjadi petanda bagaimana anak-anak muda desa bisa menyerap energi kebhinekaan, semangat Pancasila yang kemudian diperhatikan terus dikembangkan. (Tio)