Yogyakarta, Kabar Jogja - Melalui optimalisasi lahan pertanian di kawasan otorita Ibu Kota Negara (IKN), PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menegaskan komitmen menjaga keberlanjutan sumberdaya lahan dan sektor pertanian nasional, sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional.
Optimalisasi lahan pertanian di kawasan otorita dilakukan agar terus produktif dan menghasilkan komoditas pangan, guna menopang kebutuhan di masa datang.
Bersamaan dengan peringatan Hari Tani Nasional (HTN) ke-64, PT Pupuk Kaltim bersama Otorita IKN dan Pemda setempat melakukan panen padi di area persawahan Wisata Lumbung Padi Desa Bukit Raya, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara.
“Pada program ini, Pupuk Kaltim mendukung agro input pertanian dan pendampingan berkelanjutan, guna mendorong optimalisasi lahan garapan secara signifikan,” kata SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono, Minggu (6/10).
Hasilnya, padi dengan varietas Inpari 32 berhasil mencapai kapasitas produksi sebesar 4,3 ton/ha gabah kering panen (GKP), dengan pengaplikasian pupuk subsidi dan teknologi pertanian secara terintegrasi.
Guna memaksimalkan produktivitas padi secara mandiri, Pupuk Kaltim pun telah menyiapkan serangkaian upaya melalui skema metode budidaya tanaman padi dengan kombinasi pupuk non subsidi. Diantaranya dengan penggunaan pupuk hayati untuk memperkaya mikroorganisme lahan, hingga pupuk organik yang sudah diproses dengan biodekomposer Biodex untuk hasil padi yang lebih optimal.
Menurut Teguh, di tengah pembangunan yang kian pesat, sektor pertanian tidak boleh terpinggirkan. Hal ini mengingat kesinambungan sumber daya lahan, merupakan investasi masa depan bagi generasi mendatang.
“Pupuk Kaltim pun memastikan setiap langkah yang diambil dalam mendorong sektor pertanian Indonesia, turut dibarengi upaya mengoptimalkan lahan agar lebih produktif dengan daya dukung yang semakin terjaga,” paparnya.
Dirinya melanjutkan, sasaran ini pula yang direalisasikan Pupuk Kaltim dalam mendukung pembangunan IKN, agar tetap berpihak pada lingkungan dan pertanian secara berkelanjutan melalui perluasan tanam di sekitar kawasan otorita.
Sebelumnya, Pupuk Kaltim juga menggelar program Community Forest di kawasan IKN melalui penanaman 1.600 bibit pohon di area lahan eks tambang Sungai Seluang Samboja seluas 11 hektar. Program ini untuk menghijaukan kembali lahan agar bisa dimanfaatkan kembali dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.
Melalui program ini, Pupuk Kaltim tidak hanya berusaha untuk menekan jejak karbon, tapi juga menginspirasi serta melibatkan masyarakat dalam upaya yang sama untuk menjaga sekaligus memperbaiki lingkungan secara sinergis.
"Upaya ini termasuk meningkatkan kesejahteraan petani, melalui optimalisasi lahan menjadi kawasan yang terpelihara sehingga dapat dimanfaatkan kembali. Dan panen kali ini merupakan tindak lanjut Pupuk Kaltim dalam mewujudkan hal tersebut," tambah Teguh.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna Safitri, mengungkapkan pengembangan produktivitas pangan menjadi salah satu sasaran otorita, untuk menggalakkan kembali sistem pertanian regeneratif yang ramah lingkungan.
“Dimana 10 persen wilayah IKN ditetapkan sebagai area produksi pertanian, untuk menyediakan sumber pangan yang sehat bagi warga dengan tetap memperhatikan upaya pengendalian perubahan iklim,” terangnya.
Dorongan ini pun melihat praktik pertanian konvensional masih menjadi salah satu sumber emisi gas rumah kaca, yang diharap bisa dirubah melalui pertanian regeneratif. Hal ini pun ditindaklanjuti dengan membangun kebijakan pertanian modern, sekaligus menggandeng generasi muda agar turut mewujudkan swadaya pangan di IKN.
"Seiring peringatan Hari Tani Nasional 2024, panen padi bersama kali ini diharap makin mendorong keterlibatan sekaligus semangat generasi muda dalam sektor pertanian ke depan, khususnya di kawasan IKN," ucap Myrna.
Dikatakan Myrna, ajakan bagi generasi muda untuk kembali bertani juga diselaraskan dengan pengembangan teknologi dan inovasi di bidang pertanian, mengingat hal tersebut menjadi faktor penting untuk mendorong partisipasi yang lebih aktif lagi dari kelompok muda kembali bertani.
Salah satu upaya yang tengah disasar, otorita memberikan beasiswa bagi anak petani yang ada di kawasan IKN, bekerja sama dengan fakultas pertanian Universitas Brawijaya. Melalui program ini, para penerima diharap dapat menjadi motor penggerak para petani muda IKN setelah mereka menyelesaikan masa pendidikan.
"Sebab sentuhan teknologi menjadi faktor penting untuk mendorong partisipasi yang lebih aktif dari kelompok muda, agar kembali menggiatkan aktivitas bertani," pungkas Myrna. (Tio)