-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kerajinan Kelapa Gabuk Bantul Diminta Pembeli Luar Yogyakarta

    10/10/24, 15:59 WIB Last Updated 2024-10-10T08:59:49Z

    Bantul, Kabar Jogja – Berawal dari tidak ada pekerjaan di Bantul setelah dari Jakarta, Suyanto memulai berkreasi dengan menjadikan buah kelapa gabuk, kelapa yang tidak bisa dikonsumsi, menjadi berbagai kerajinan yang ternyata diminati pembeli luar Daerah Istimewa Yogyakarta.


    ‘Yan’s Handicraft’ didirikan Suyanto sejak 2007 silam. Sejak berdiri hingga sekarang, ruang produksi tetap di RT 04 Wonorejo I, Desa Gadingsari, Sanden.


    Pada awalnya produk yang dihasilkan adalah replika kepala monyet dengan berbagai ekspresi dan mendapatkan pasar ketika dititipkan ke berbagai toko kerajinan dan oleh-oleh.


    “Variasi produk lainya seperti wind chrime, gantungan dengan berbagai aksesoris yang berbunyi tertiup angin. Ada gantungan kunci dari batok kelapa, celengan kura-kura dari buah kelapa dan banyak lainnya,” katanya pada Kamis (10/10).


    Mengandalkan bahan baku dari daerah sekitar, Suyanto mengaku mendapatkan harga bahan baku kelapa gabug Rp1. 000,- per bijinya.


    Dalam proses pembuatannya, untuk produk kerajinan replika kepala monyet, Suyanto yang dibantu satu saudaranya bisa menyelesaikan puluhan kepala dalam sehari. Pasalnya untuk satu kepala, karena sudah berpengalaman, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja.


    Sedangkan untuk wind chrime, diakui memang agak rumit pembuatannya. Sehingga dalam sehari bisa mendapatkan lima buah saja sudah bagus. Untuk kreasi replika kepala monyet, Suyanto menjualnya seharga Rp10-15ribu, sedangkan wind chrime paling mahal Rp30 ribu.


    “Sebelum Covid-19, saya mampu melayani pesanan ribuan biji. Ada yang dikirim ke luar negeri namun kebanyakan pesanan dari berbagai daerah di luar Yogyakarta. Saat ini yang banyak dari Pasuruan dan beberapa kota di Jawa Timur,” jelasnya.  


    Meski cukup banyak terjual, diakui oleh Suyanto, sejauh ini, usahanya masih sangat tergantung kepada pesanan. Sehingga, dirinya akan berproduksi jika ada pesanan yang masuk.


    Suyanto menyatakan saat ini dirinya belum memiliki inovasi produk baru. Tapi jika nanti ada pesanan kerajinan yang menggunakan bahan baku buah kelapa gabuk, dirinya siap membantu memproduksi. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close