Yogyakarta, Kabar Jogja – Fokus menyediakan pakaian siap pakai dan pesta, brand fashion LYF berhasil menjangkau pasar domestik bahkan internasional. Brand lokal asal Muntilan, Kabupaten Magelang ini terus berinovasi menghadirkan empat produk baru dalam seminggu.
Didirikan suami istri, Arya Septiadi Bayu Agung dan Luthfi Mala’il Khusna sejak 2018, LYF menjadikan Muntilan sebagai basis produksi dan toko pelayanan yang berada di Jl. K.H. Dalhar Gg. Santren III, Santren, Gunungpring, Muntilan.
Pasangan beda profesi ini, dimana Luthfi sang istri adalah desainer dan Arya merupakan lulusan teknik sipil. LYF lahir saat keduanya melihat peluang jarangnya brand yang menyiapkan baju siap pakai untuk acara resmi atau gaun pesta.
“Kebetulan beberapa brand di Indonesia masih jarang banget menyiapkan dress siap pakai untuk pesta atau acara penting, jadi kita masuk di segmen itu,” kata Arya dilansir Kamis (19/9).
Menurutnya, biasanya kalau ingin membuat busana pesta harus datang ke penjahit dan harus custom sendiri. LYF hadir dengan menyiapkan busana siap pakai dengan request custom size dan desain yang cocok untuk bentuk tubuh masing-masing pelanggan.
Arya menyatakan meski rumah modenya memiliki beberapa stok baju yang bisa dipilih oleh para customer, namun LYF telah menerapkan sistem pemesanan Pre-Order. Tak hanya itu, LYF menyediakan banyak desain baju yang bisa dipilih.
“Hal ini karena dalam seminggu LYF bisa meluncurkan produk hingga empat desain,” terangnya.
Memahami produk fashion LYF lebih condong ke arah pakaian khusus acara formal, Arya membagikan beberapa strategi marketing yang telah berhasil diterapkan. Salah satu kunci kesuksesannya adalah memanfaatkan platform Instagram secara maksimal.
Dengan jumlah followers mencapai 2,3 juta, akun @lyf.official membuktikan efektivitas strategi beriklan dan mengikuti tren konten terkini.
“Rata-rata kita cocokin nih sama beberapa momentum di Indonesia setiap bulannya. Umpamanya nih dari Januari, oh Januari itu bulan nikahan, kita buat kontennya tentang nikahan. Februari biasanya tentang wisuda jadi kita kontennya tentang wisuda, dan seterusnya,” ujarnya.
LYF ini tak hanya menjual dress tetapi juga gaun syar’i, kebaya, outer, kemeja, baju untuk anak-anak, hijab serta aksesoris tentunya dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang premium.
Dalam perjalanannya menggeluti bisnis fashion, Arya bercerita terdapat berbagai tantangan yang dihadapi. Beberapa diantaranya adalah perkembangan fashion yang sangat dinamis sehingga dibutuhkan penyesuaian dalam hal pembuatan content marketing agar sesuai dengan audiens yang dituju.
Produk fashion yang diproduksi LYF saat telah terkirim ke berbagai wilayah di Indonesia dan juga luar negeri. Untuk pengiriman ke luar negeri, beberapa negara yang menjadi customer diantaranya adalah Malaysia, Singapura, India, dan Taiwan. Dalam sehari tak kurang 200-500 pesanan Ia kirimkan kepada pelanggan.
Kisah sukses dan kiat LYF ini sebelumnya dibagikan Arya dalam program podcast Cerita Joni yang ditayangkan di Youtube JNE ID (https://bit.ly/LYFOfficial). Cerita Joni merupakan program podcast yang diproduksi oleh JNE. Podcast ini bercerita tentang kisah-kisah inspiratif para entrepreneur dan UMKM di Indonesia.
Bagi Arya, pelayanan JNE ini bisa diandalkan dalam hal pengiriman barang. Salah satu pengalaman paling menantang bagi Arya adalah ketika ada pelanggan dari Bekasi yang memesan gaun wisuda secara mendadak, sehari sebelum acara.
“Tak ingin mengecewakan pelanggan akhirnya Arya menghubungi pihak ekspedisi yaitu JNE untuk langsung mengirimkan dress tersebut dengan layanan YES. Akhirnya dress itu pun sampai di Bekasi tepat pada waktunya,” terangnya.
Lebih lanjut Arya juga menceritakan tentang program hemat ongkir dari JNE untuk pengiriman di seluruh Indonesia.
“Saat ini kita ada gratis ongkir ke seluruh Indonesia, pembeli cukup pesan lewat website atau WhatsApp LYF, dan otomatis akan mendapatkan promo hemat ongkir oleh JNE.” jelas Arya.
Branch Manager JNE Magelang, Bambang Kristiady, menyampaikan pihaknya mendukung LYF sebagai brand lokal untuk terus mendunia.
Salah satunya adalah melalui program hemat ongkir yang tengah berjalan. Ini merupakan bentuk dukungan pihaknya terhadap brand lokal agar dapat makin dikenal di seluruh negeri.
“Ini sejalan dengan tagline ‘Connecting Happiness’, JNE terus berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan pasar, kami berkomitmen menjadi mitra terpercaya bagi UMKM dalam mencapai kesuksesan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Bambang. (Tio)