-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Difabel Zone di Bantul: Tekad Hasilkan Produk Batik Tulis Berkualitas

    18/08/24, 21:29 WIB Last Updated 2024-08-18T14:29:50Z

    Bantul, Kabar Jogja – Rekan-rekan penyandang disabilitas yang berada di rumah produksi batik Difabel Zone mengaku memiliki kehidupan yang lebih berharga dari sebelumnya, setelah terlibat dalam prodiksi batik tulis. 


    Berdiri sejak 2016, Difabel Zone yang workshopnya ada di Nglarang RT 03 Dusun Salam, Desa Triharjo, Kecamatan Pandak, Bantul fokus menyediakan lapangan pekerjaan bagi rekan-rekan difabel khususnya daksa.


    Di sini, para pekerja yang mencapai 50-an orang. Namun hanya delapan yang memilih tinggal di workshop setiap harinya untuk mengerjakan berbagai bahan batik yang nantinya digunakan tak hanya sekedar baju, namun juga tas, sarung bantal, totebag, dan banyak lainnya.


    Di tengah menyelesaikan pemberian lilin pada kain yang nanti menjadi sarung bantal, Rahmat (31) yang bergabung sejak berdirinya Difabel Zone ini mengaku telah mendapatkan banyak pengalaman berharga yang menjadikannya lebih bahagia.


    “Saya dikenalkan dengan komunitas ini dari yayasan Yakkum. Awalnya memang menemui kesulitan untuk membatik, namun berkat bimbingan Mas Suhar (Suhartono, pendamping) perlahan-lahan bisa,” kata Rahmat saat ditemui pada Minggu (18/8).


    Rahmat yang asal Desa Trowono, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul ini menyadari dengan keterbatasan fisiknya dan pendidikan yang diperolehnya, tidak banyak  lapangan pekerjaan yang tersedia untuknya.


    Membatik, meski hasilnya tidak tergantung dari pesanan yang masuk. Namun Rahmat mengaku dari pengalamannya di Difabel Zone dirinya mendapatkan kesempatan untuk berbagi dengan rekan-rekan difabel lainnya lewat berbagai penyelenggaraan pelatihan dan workshop.


    “Bekerja di sini juga lebih banyak belajar untuk saya sendiri, karena saya bukan orang berpendidikan rendah, jadi saya banyak belajar disini," ujarnya.


    Rekan difabel yang lain, Mulyani malah menuturkan kehidupannya yang sekarang ini malah berwarna dan berharga dibandingkan sebelumnya. Sebelum bergabung dengan Difabel Zone dirinya hanya mampu mendapatkan pekerjaan sebagai perajin enceng gondok.


    “Di sini, bersama rekan-rekan lain kami saling menguatkan. Pelajaran dan pengalaman yang saya peroleh di sini tidak kami simpan. Kami teruskan berbagi dengan rekan-rekan yang membutuhkan,” ujarnya.


    Fokus pada pengerjaan batik tulis, Mulyani atas lamanya masa kerja dan pengalamannya mendapatkan tugas mengerjakan kain panjang bermotif kontemporer.


    Suhartono, pendamping rekan-rekan di Difabel Zone mengaku awal kehadiran komunitas ini atas bantuan dan sumbangan dari donatur Lidwina Wurie. Difabel Zone dihadirkan untuk memberdayakan rekan-rekan difabel mengakses lapangan pekerjaan.


    “Kami mengajak rekan-rekan membuat batik tulis. Di komunitas ini kami memotivasi mereka di balik kekurangan ada kelebihan, sehingga bisa berguna dan menghasilkan produk yang mendongkrak perekonomian," ucapnya.


    Dirinya mengaku, berbagai produk jadi yang dipasarkan seperti batik tulis, sajadah, totebag, tempat tisu, baju hingga dompet dia tidak ingin menjual harga murah karena rasa iba. Meski harga batik tulis mahal, dia mengungkap alasan di balik nilai itu.


    “Produk yang kami hasilkan, bukan untuk mendapatkan rasa iba. Kami ingin dihargai bahwa kami bisa menghasilkan produk setara dengan perajin lainnya. Kami bisa professional,” tegasnya.


    Saat ini pemasaran berbagai produk Difabel Zone telah dikenal sebagai ke berbagai negara. Bahkan banyak komunitas-komunitas pendamping membantu dengan mempromosikan secara online.


    Usai mendampingi wartawan berkunjung, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bantul, Bobot Ariffi' Aidin memastikan pihaknya  akan membantu komunitas Difabel Zone dari sisi promosi produknya.


    “Kunjungan kita kesini pada dasarnya ingin melihat lebih dekat bagaimana proses produksinya. Ini sangat memungkinkan kita ikut mempromosikan," tutup Bobot. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close