Kabar Jogja – Memasarkan objek wisata tidak cukup dengan cara konvensional. Namun perlu terobosan yang tidak biasa dan melibatkan banyak stakeholder. Apalagi dalam era digital seperti sekarang ini dimana media sosial menjadi bagian gaya hidup masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Dosen Departemen Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Dr. Kiromim Baroroh, M.Pd, pada pelatihan bertajuk “Pengelolaan Sumber Daya Masyarakat yang Berkarakter Kreatif dan Inovatif di Wisata Alam Kalibiru” di pendopo Joglo Kalibiru pada Sabtu (6/7) lalu.
"Perlu kerja sama semua lini. Semua warga harus merasa memiliki, berpartisipasi, dan terlibat aktif mensosialisasikan keunggulan apa yang dimiliki oleh Kalibiru ini dengan meniadi konten kreator yang kreatif. Dengan begitu apa yang kita impikan, yakni Kalibiru yang bisa meningkatkan kesejahteraan semua warganya bisa terwujud,“ katanya.
Dengan strategi tersebut, tambah Kiromim, spot wisata yang ada di Kalibiru dapat lebih dikenal oleh penikmat wisata dari semua penjuru. Baik lokal maupun internasional. Sebab promosi melalui media sosial memiliki jangkauan yang tidak terbatas. Sehingga konten yang dibuat bisa menjadi rekomendasi bagi masyarakat luar saat berkunjung ke Yogyakarta.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Mbangun Desa Universitas Negeri Yogyakarta yang dipimpin oleh Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd., dengan personil anggota Dr. Kiromim Baroroh, M.Pd., Dr. Aprilia Tina Lidyasari, M.Pd., Dr. Indriyana Rachmawati, M.Pd., Albi Anggito, Dita Salsavira Cahaya Ningrum, Devi Lestari, dan Arsad Hermawan menggelar pelatihan yang diikuti sekitar 25 pelaku wisata Kalibiru yang didominasi pemuda dengan rentang usia 16 hingga 35 tahun selama 2 hari dimulai sejak Jumat (5/7) lalu.
Pelatihan bertujuan menjadi para pelaku wisata Kalibiru bisa memproduksi konten yang menarik dan menarik perhatian para pengguna media sosial. Pelatihan ini menghadirkan pemateri utama Agri Aryoko yang merupakan pendiri sekaligus admin utama akun multiplatform @VisitKulonProgo. Anak anak muda pelaku wisata Kalibiru dilatih dari mengoperasikan kamera hingga menjadi talent atau actor pada konten yang diproduksi. “Perlu diperhatikan dari segi warna hingga font teks pada video sehingga konten yang dibuat akan diakses oleh ribuan bahkan jutaan orang, sehingga mendapatkan eksposur yang signifikan di media sosial,” ujar Agri.
Dr. Aprilia Tina Lidyasari, M.Pd., menambahkan, dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan para pelaku wisata terutama anak anak muda bisa memiliki kapasitas untuk menciptakan konten menarik dalam mempromosikan pariwisata Kalibiru. Upaya ini akan mencerminkan sinergi yang baik antara akademisi dengan pelaku wisata dalam mempromosikan objek wisata dalam kerangka memperkuat ekonomi pedesaan sekaligus pembangunan daerah.
“Kita harus manfaatkan teknologi dan akses yang tersedia, masyarakat di sekitar Kalibiru harus bisa menjadi konten kreator yang memasarkan produk produk yang dipunyai,” kata April.
Sementara itu, Sumarjono selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata Kalibiru Kalibiru mengapresiasi kegiatan tersebut. Apalagi Saat ini Kalibiru tengah membangun ulang branding sebagai salah satu destinasi wisata alam Kulon Progo setelah selama beberapa saat terakhir Kalibiru mengalami penurunan signifikan dan puncaknya pada masa Covid 19 lalu. “Dengan adanya pelatihan seperti ini kami berharap Kalibiru bisa mencapai peak performance seperti saat 7 atau 8 tahun silam dimana pengunjung bisa mencapai 250 hingga 300 per hari,” pungkasnya. (*)