Sleman, Kabar Jogja - Penggunaan ponsel saat berkendara menjadi salah satu fokus selama Operasi Patuh Progo 2024 di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Operasi Patuh Progo 2024 ini digelar mulai 15 Juli 2024 sampai 28 Juli 2024 atau selama 14 hari. Pada hari pertama yakni Senin (15/7), apel gelar pasukan digelar di lapangan Mapolda DIY.
Apel gelar pasukan tersebut dihadiri pejabat utama Polda DIY serta peserta apel gelar pasukan yang turut berperan dalam operasi ini.
Dalam amanatnya, Kepala Kepolisian Daerah D.I. Yogyakarta, Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., menekankan pentingnya kedisiplinan pengendara lalu lintas untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Suwondo mengatakan, berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah Polda DIY menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun 2022 ke tahun 2023.
Namun, disiplin berlalu lintas masih menjadi faktor kunci dalam upaya penurunan angka kecelakaan.
“Oleh karena itu, Operasi Patuh Progo 2024 digelar selama 14 hari, mulai 15 hingga 28 Juli 2024, dengan melibatkan 980 personel dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia,” katanya dalam keterangannya, dikutip Selasa 16 Juli.
Operasi ini menitikberatkan pada kegiatan edukatif, persuasif, dan humanis dengan dukungan penegakan hukum lalu lintas secara elektronik.
Sejumlah pelanggaran menjadi fokus dalam Operasi Patuh Progo 2024. Beberapa di antaranya penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur.
“Kemudian, pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman, mengonsumsi alkohol saat berkendara, dan melawan arus lalu lintas”, katanya.
Irjen Pol Suwondo Nainggolan berpesan dengan menggarisbawahi pentingnya niat tulus dan ikhlas dalam menjalankan tugas demi kemanusiaan, keselamatan petugas dan masyarakat, persiapan dan perencanaan yang teliti, serta penerapan penegakan hukum yang edukatif dan persuasif.
“Dengan semangat ini, diharapkan Operasi Patuh Progo 2024 dapat meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas dan menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman bagi semua,” pungkasnya. (*)
