Sleman, Kabar Jogja – Pemilik Waroeng Spesial Sambal (SS), Yoyok Hery Wahyono menyatakan perusahaannya bakal membuka cabang ketiga di luar negeri. Setelah Kuala Lumpur dan Selangor, Malaysia, dalam waktu dekat Waroeng SS akan dibuka di Melbourne, Australia.
“Kami tengah menyelesaikan tahap akhir pembukaan di Australia. Ini adalah cabang ketiga yang kita buka di luar negeri dan alhamdulilah pengelolaan tidak lewat sistem waralaba. Kita kelola sendiri,” jelas Yoyok saat berbincang santai dengan media, Sabtu (20/7).
Meski nantinya akan ada warga negara Australia yang bekerja, Yoyok menyatakan mereka akan tetap diminta untuk mengikuti berbagai ritual yang telah menjadi nilai-nilai perusahaan yang sudah diterapkan selama 22 tahun berdiri.
Salah satunya seperti melakukan senam pagi bersama yang sudah menjadi kebudayaan bersama bersama dengan 10 warga negara Indonesia yang terlibat di sana.
Berdiri sejak 2002, berawal dari warung makan tenda pinggir jalan sekitaran Universitas Gadjah Mada (UGM). Yoyok menyatakan keberhasilan Waroeng SS hadir di berbagai kota di Indonesia dan mampu menghidupi 4 ribu karyawan karena konsep bisnis yang diterapkannya berbeda.
“Saya tahu, ada banyak teori tentang bisnis, tata kelola keuangan, dan penentuan harga yang direkomendasikan oleh rekan-rekan SMA yang sekarang menjadi akademisi. Namun pengalaman 22 tahun, teori-teori ternyata bisa diterapkan berbeda dan itu bukan menjadi masalah,” jelasnya.
Sebagai perusahaan besar, Yoyok menyatakan penilaian kinerja karyawan di usahanya tidak didasarkan pada Key Performance Indicator (KPI). Bahkan rencana usaha tidak melalui analisis SWOT yang selama ini menjadi arus utama menjalankan bisnis.
Baginya, setiap karyawan di perusahaannya tidak didasarkan raihan target maupun angka-angka demi bisa mendapatkan kenaikan jabatan. Namun semuanya dilihat dari proses kerja.
Dirinya mencontohkan, bagaimana seorang setingkat manajer di perusahaannya bisa diangkat dari bagaimana dia menjalankan nilai-nilai perusahaan salah satunya adalah menetapkan rasa adalah nyawa dan selalu menjaga kebersihan.
Baginya banyaknya referensi yang masuk ke dirinya dari banyak kalangan adalah pengayaan. Dengan semakin banyak referensi maka akan semakin banyak solusi yang bisa diambil. Demikian juga dengan semakin banyak informasi yang masuk, maka akan semakin banyak pilihan yang diambil.
“Banyak orang berpikirlah sebelum berjalan, dan tidak bisa berjalan karena banyak pikiran. Prinsip saya mikir sedikit, lalu jalankan dan serahkan proses rejeki itu kepada Tuhan. Ini yang ingin saya modifikasi dan tularkan sebagai menjadi arus utama baru,” tutupnya. (Tio)