Yogyakarta, Kabar Jogja – Berkomitmen menjadikan aksara Jawa sebagai bentuk pemeliharaan serta pengembangan bahasa dan sastra, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menggelar pelatihan penulisan kepada pegawai di lingkungan Pemkot Yogyakarta.
Bersama dengan Program Pengabdian Masyarakat Prodi Pendidikan Bahasa Jawa Fakultas Bahasa Seni dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta, pelatihan ini bertujuan untuk memenuhi penulisan aksara Jawa yang benar.
Kepala Disbud Kota Yogyakarta, Yetti Martanti menyebutkan gelaran pelatihan penulisan aksara Jawa ini dilakukan pada Senin (1/7) lalu di Taman Embung Giwangan.
“Konsep pelatihan kali ini mengusung inovasi dengan menghadirkan konsep planologi etnomatematika,” tulisnya dalam rilis Rabu (3/7).
Dipaparkan Yetti, pelatihan ini penting karena Pemkot Yogyakarta menjadikan aksara Jawa bagian dari identitas budaya. Dimana banyak titik lokasi Kota Yogyakarta mencantumkan aksara Jawa sebagai pendamping aksara latin di google map.
“Inisiatif ini mencerminkan kesadaran warga Kota Yogyakarta akan pentingnya mempertahankan warisan budaya tradisional dalam era kemajuan teknologi digital yang terus berkembang,” tutur Yetti.
Penggunaan aksara Jawa menurutnya saat ini bukan sekadar dekoratif, tetapi juga memiliki fungsi komunikasi yang memberikan informasi penting dan membantu navigasi serta identifikasi lokasi.
Sebab penggunaan aksara Jawa pada papan penanda jalan dan papan penanda bangunan di berbagai lokasi strategis di sebagai upaya memberikan nuansa khas budaya yang kuat.
“Juga mempermudah masyarakat dan wisatawan lebih mengenal dan memahami aksara Jawa,” lanjutnya.
Saat ini Disbud Kota Yogyakarta telah menyediakan pelatihan penulisan aksara jawa secara digital yang disediakan melalui font Nyk Ngayogyan yang bisa diunduh di https://aksaradinusantara.com.
“Diharapkan, dari pelatihan ini peserta mampu menulis aksara Jawa yang benar. Baik ini di papan nama, plangisasi jalan maupun secara digital mengoreksi kesalahan penulisan aksara Jawa di papan nama dan plang jalan agar sesuai kaidah yang benar,” terang Yetti.
Kasie Bahasa dan Sastra Disbud Kota Yogyakarta, Ismawati Retno menjelaskan telah banyak agenda terkait pelestarian dan pengembangan aksara Jawa yang telah dilakukannya.
Mulai dari pameran virtual manuskrip Serat Langen Wibawa, Lomba penulisan manuskrip, lomba alih aksara hingga pawiyatan aksara di kampung-kampung kota.
“Kami juga membuka ruang konsultasi penulisan aksara Jawa bagi organisasi perangkat daerah dan masyarakat di Kota Yogyakarta yang membutuhkan,” tutupnya. (Tio)