Bantul, Kabar Jogja – Bertajuk ‘My Homeland’, sebanyak 262 karya dari fotografer dari 53 negara dipamerankan di Galeri R.J. Katamsi Institut Seni Indonesia (ISI)Yogyakarta sejak 23 Juli hingga 12 Agustus.
Pameran Fotografi International PSA My Homeland, merupakan rangkaian acara 2nd PSA Photo Gathering (PSA-PG) 2024 di Indonesia.
Diselenggarakan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta, pameran ini merupakan kolaborasi dengan Photographic Society of America (PSA) dan Art Photography Indonesia (API).
“Pameran kedua ini sangatlah istimewa, dimana hadir langsung 147 fotografer dari 23 negara di sini. Berbeda dengan pameran pertama, “Borderless’ pada Agustus 2021, saat itu hanya 10 fotografer yang hadir karena masih pandemi Covid-19,” kata International Relationships Vice President PSA Worldwide dan Direktur Art Photography of Indonesia, Agatha Anne Bunanta (23/7).
Selain memamerkan karya fotografer dari Amerika, China, New Zealand, India, Italia, Jerman, Malta dan banyak negara lainnya. Ajang ini turut memamerkan 46 karya akademisi ISI Yogyakarta pilihan yang terbagi dari 20 karya mahasiswa dan 26 karya dosen.
Agatha berharap kehadiran pameran ini akan memberikan wawasan baru kepada akademisi maupun masyarakat umum tentang bagaimana fotografer dari banyak negara membawa keberagaman budaya maupun lanskap keindahan alamnya dalam karya.
“Kita bisa melihat ragam variasi dari berbagai macam budaya seluruh dunia. Dan secara bersamaan kita juga melihat kemiripan-kemiripan, meskipun negara jauh tapi ada kemiripan dari budaya tertentu,” jelasnya.
Dirinya menyebut, PSA berharap kolaborasi ini akan membuka jejaring dan kerjasama dan kesempatan yang lebih luas di dunia internasional baik untuk civitas akademika ISI Yogyakarta.
Rektor ISI Yogyakarta Irwandi, ajang pameran ini menjadi lompatan bagi Prodi Fotografi, FSMR, untuk hadir di kancah fotografi internasional dan berharap bisa diselenggarakan setiap tahun.
“Dari karya-karya fotografer penjuru dunia, dosen, mahasiswa, dan kolega dapat belajar karya-karya apa saja yang sedang menjadi kecenderungan atau trend yang sedang berkembang di dunia,” terangnya.
ISI Yogyakarta menurut Irwandi menganggap pameran ini merupakan komitmen pihaknya dalam meningkatkan rekognisi sebagai kampus kelas dunia.
Dimana saat ini ISI Yogyakarta berada dalam jajaran Peringkat 100 QS World University Ranking untuk subjek Art and Design dan subjek Performing Art.
“Perhelatan ini tentu akan memberi dampak signifikan untuk pemeringkatan tersebut,” tutupnya. (Tio)
