Bantul, Kabar Jogja – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan Kecamatan Pundong menjadi satu-satunya dari 17 Kecamatan lainnya yang dinyatakan rawan selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Status rawan ini juga menjadi perhatian dari TNI/Polri.
Kepala Divisi (Kadiv) Hukum dan Pengawasan KPU Bantul, Imron Hidayatullah mengatakan dari pemetaan, di Pundong terdapat TPS yang berdekatan dengan wilayah Gunungkidul dan secara geografis rawan bencana alam.
“Diperlukan pengawasan ketat dari keamanan menjadi rentan disusupi kepentingan-kepentingan dari daerah lain,” katanya usai sosialisasi tahapan Pilkada Serentak, Rabu (3/7) di Bantul.
Sebagai salah satu upaya sosialisasi, KPU Bantul terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memahami dan memetakan persoalan di Pundong. Namun secara teknis, bentuk antisipasi ini belum dalam dijabarkan.
Tak hanya itu, pelaksanaan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) yang dimulai sejak 24 Juni sampai 24 Juli juga sebagai sosialisasi Pilkada Serentak 2024 yang akan berlangsung 27 November.
“Dari pelaksanaan Coklit ini nanti kita akan menentukan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada 27 September nanti. Saat ini ada sebanyak 748.766 daftar penduduk yang masuk pemilih potensial,” jelasnya.
Dari total DPT nanti, kita targetkan tingkat partisipasi mencapai 80 persen.
Usai pelaksanaan Coklit, KPU pada Agustus nanti membuka pendaftaran calon pada 27-29, dilanjutkan penetapan pasangan dan nomor urut pada 22 -23 September.
Sementara itu, Kadiv Penyelenggaraan Teknis KPU Bantul Mestri Widodo mengatakan untuk pelaksanaan kampanye digelar mulai 25 September hingga 23 November.
“Ketika tahapan kampanye, para calon petahana bisa cuti kerja,” terangnya.
Bupati Abdul Halim Muslih dalam rilisnya mengimbau agar masyarakat Bantul kooperatif dalam proses Coklit yang tengah dijalankan.
“Saya juga menghimbau warga yang mendapatkan hak pilih menggunakan suaranya di Pilkada nanti. Jangan golput,” ujarnya. (Tio)
