-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Inflasi Yogyakarta Juni Meningkat Dibanding Mei 2024

    03/07/24, 12:57 WIB Last Updated 2024-07-03T05:57:40Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat inflasi Juni 2024 secara tahunan mencatat kenaikan sebesar 2,35 persen (yoy). Meningkat dibandingkan inflasi Mei 2024 sebesar 2,28 persen (yoy).


    Plt. Kepala Perwakilan BI Yogyakarta, Hermanto dalam rilis Rabu (3/7), tekanan inflasi semakin terkendali dalam rentang sasaran setelah kembali mencatatkan deflasi yaitu sebesar -0,25 persen (mtm) pada Juni.


    “Capaian ini lebih dalam dari realisasi Mei sebesar -0,08 persen (mtm). Realisasi ini juga lebih dalam dibandingkan deflasi Nasional yang sebesar -0,08 persen (mtm) sehingga inflasi kumulatif Januari-Juni 2024 DIY mencapai 0,56 persen (ytd),” jelasnya.


    Dipaparkan capaian ini tidak terlepas dari sinergi berbagai upaya pengendalian inflasi dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY yang semakin solid, dengan didukung pengkinian data IHK mengacu pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 dengan tambahan Gunungkidul untuk mewakili daerah rural.


    “Secara bulanan, penyumbang utama deflasi yang terjadi di DIY adalah kelompok makanan dan minuman,” terangnya.


    Berdasarkan komoditasnya, andil penurunan tertinggi disumbang komoditas beras sebesar (-0,13 persen mtm) seiring dengan kecukupan pasokan di tengah masih berlanjutnya panen raya padi baik intra provinsi maupun antar provinsi.


    Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan inflasi DIY terus terjaga pada kisaran targetnya. Kondisi tersebut didukung oleh upaya TPID DIY dalam kerangka Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.


    “Melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY 2024, diantaranya pelaksanaan operasi pasar/pasar murah yang diperkuat dengan optimalisasi Kios Segoro Amarto sebagai price reference store untuk menjaga daya beli, kampanye belanja bijak, penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) baik antar provinsi maupun intra provinsi,” ujarnya.


    Gerakan ini diharapkan juga disertai replikasi Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi (MRANTASI) di pasar maupun sekolah dalam rangka meningkatkan literasi kepada pedagang pasar, masyarakat dan pelajar.


    “Semua ini sebagai sebagai wujud komitmen Bank Indonesia, pemerintah, serta seluruh stakeholder dalam mencapai inflasi 2024 sesuai target sebesar 2,5±1 persen,” tutupnya. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close