-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Disbud Peringati Hari Jadi Bantul ke-193 di Lapangan Paseban 18 Juli Besok

    14/07/24, 14:50 WIB Last Updated 2024-07-14T07:50:33Z

    Bantul, Kabar Jogja – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Bantul bakal menyelenggarakan peringatan peristiwa sejarah Hari Jadi Kabupaten Bantul ke-193 pada 18 Juli di Lapangan Paseban.


    Pertunjukkan kolaborasi antara film, talkshow dan seni sebagai upaya mengenalkan sejarah kepada masyarakat, khususnya tentang sejarah Hari Jadi Kabupaten Bantul.


    “Kegiatan ini nantinya akan sepenuhnya dilaksanakan Sub Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan Disbud Bantul dan mendapat dukungan penuh dari Dana Keistimewaan 2024,” kata Kepala Disbud Bantul Yanatun Yunadiana, Minggu (14/7).


    Dipaparkan, konsep acara kolaborasi ini akan menyajikan pemutaran film 1831 Hadeging Praja Bantul, talkshow dengan narasumber dosen Universitas Gadjah Mada Sri Margana, dan Kuncoro Hadi yang akan dipandu  Dewi Nur Indahsari Esti Rahayu.


    Juga akan ditampilkan pertunjukan seni berupa Tari Beksan Lawung dari Sanggar Tari Bimo Murti, Musik Gamelan Extravagongso, Jevia Putri dan Vicky Prasetyo.


    “Kegiatan ini sepenuhnya untuk Mengenalkan sejarah kepada masyarakat, khususnya tentang sejarah Hari Jadi Kabupaten Bantul,” lanjutnya.


    Dimana diharapkan kegiatan tersebut mampu menumbuhkan rasa cinta dan bangga akan tanah air melalui sejarah, mengedukasi pentingnya sejarah dan budaya bangsa maupun sejarah lokal. Serta memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat tentang pahlawan bangsa, peristiwa sejarah.


    “Kami juga ingin menjadikan acara ini sebagai salah satu media sarana belajar sejarah yang atraktif dan menghibur,” ujarnya.


    Diharapkan dengan mengetahui sejarah hari lahir Kabupaten Bantul, masyarakat akan mengetahui sejarah Bantul melalui sosialisasi edukasi sejarah, diskusi sejarah, kunjungan ke tempat bersejarah, pameran, maupun melalui kolaborasi pertunjukan seni.


    “Sehingga mereka dapat berperan aktif mendukung pembangunan Kabupaten Bantul semakin maju dan baik,” papar Yanatun.


    Bantul sendiri memiliki sejarah panjang, mulai dari Masa Prasejarah, Hindu, Budha, Islam, Kolonial, Masa Revolusi, dan Masa Perjuangan. Sebelum disebut Bantul, namun, beberapa wilayah sudah pernah menjadi hunian seperti Situs Gunung Wingko di Sanden, Situs Payak di Srimulyo-Piyungan, Situs Candi Gampingan di Sitimulyo-Piyungan, dan Mangir.


    Dituliskan pada 26 dan 31 Maret 1831 terjadi kontrak kerja sama tentang pembagian wilayah administratif baru, dimana Kesultanan Yogyakarta dibagi menjadi 3 kabupaten yaitu Bantul Karang (kawasan selatan), Denggung (kawasan utara), dan Kalasan (kawasan timur).


    Setelah perjanjian tersebut, pada tahun yang sama, tanggal 20 Juli ditetapkan menjadi hari jadi Kabupaten Bantul. Tanggal 20 dipilih karena merupakan tanggal awal mulai Perang Diponegoro. Sehingga diharapkan semangat juang Pangeran Diponegoro akan terus hidup dalam jiwa masyarakat Bantul. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close