Sapi yang dinamakan Satrio Bimo dengan berbobot 934 Kg ini milik Aipda Zuli Nuryanto yang diternakan di Dusun Depok, Wonolelo, Pleret.
Kepada awak media, Zuli yang sehari-hari bertugas di Polsek Sewon berbangga karena sapi yang dipeliharanya sejak dua tahun lalu terpilih sebagai hewan kurban Presiden Jokowi.
“Saya mendaftarkan tiga sapi untuk proses seleksi. Bersama tujuh sapi dari peternak lain, Satrio Bimo yang terpilih,” katanya Selasa (11/6).
Satrio Bimo dinyatakan lolos dan layak, baik dari kondisi sapi, berat dan kesehatan hewan ternak tersebut. Sebelum dinyatakan terpilih, Zuli menyatakan tim dari Balai Besar Veteriner Yogyakarta dan Sekretariat Kepresidenan melakukan pengecekan baik dari kesehatan, berat sapi, dan juga faktor lainnya.
Dia menuturkan pengecekan yang paling utama adalah kesehatan sapi terutama terkait darah, air kencing, liur, kotoran segala macam setelah itu lolos baru ke berat badan sapi.
“Saya sekitar seminggu yang lalu langsung dihubungi dari Sekretariat Kepresidenan, bahwa sapi saya terpilih," katanya.
Terkait dengan harga sapi yang dibeli Presiden, Zuli tidak menyebutkan secara pasti, hanya saja disepakati harganya hampir mencapai Rp100 juta.
Zuli sendiri sudah menggeluti usaha ternak sapi sejak 2009. Dimana dirinya sepulang tugas, dibantu beberapa pekerja mengurus sapi-sapi peliharaannya.
Dirinya mengaku bangga dengan sapi miliknya yang dibeli Presiden Jokowi, sebab upaya dan usaha memelihara dan menggemukkan sapi yang dibelinya sejak dua tahun lalu dari peternak sapi di wilayah Banguntapan.
Zuli mengaku dirinya memelihara Satrio Bimo dari pedet (anak sapi) kecil yang baru berusia 10 bulan dan selama dua tahun dipeliharanya. (Tio)