-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Milad ke-170, Aisyiyah Perkokoh Komitmen Penguatan Nilai-nilai Perempuan

    18/05/24, 17:17 WIB Last Updated 2024-05-18T10:17:49Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menggelar tasyakur milad ‘Aisyiyah ke-170, Minggu (19/5) di Universitas ‘Aisyiyah Surakarta. Milad ini merupakan momentum yang penting bagi Aisyiyah terus menguatkan komitmen dalam melakukan dakwah kemanusiaan universal dan penguatan nilai-nilai perempuan.


    Mengambil tema ‘Mengokohkan dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta’, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah mengingatkan kembali masyarakat Indonesia bahwa perempuan berkemajuan dalam perspektif Islam didorong menjalankan peran keagamaan yang menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan semesta yang rahmatan lil-‘alamin.


    “Perempuan merupakan bagian dari warga dunia dalam relasi antar manusia yang setara, adil, dan berkeadaban. Perempuan dan gerakan-gerakan dari berbagai latar belakang penting berkomitmen mengambil peran dalam usaha- usaha penguatan nilai-nilai dan praksis kemanusiaan universal,” katanya di Kantor PP Aisyiyah, Sabtu (18/5).


    Dengan berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program perdamaian, penanggulangan pengungsi, pendampingan korban perang dan kekerasan, advokasi lingkungan, penanggulangan pandemi dan endemi, penanggulangan bencana dan kelaparan, serta berbagai aktivitas kemanusiaan di tingkat global lainnya.


    Aisyiyah sebagai gerakan Islam hadir mengusung kemanusiaan universal dengan  turut serta memberantas kemiskinan, kebodohan, dan kejumudan kepada semua orang tanpa terbatasi oleh sekat agama, suku bangsa, bahasa, serta warna kulit.


    Selain itu, gerakan Aisyiyah dalam bidang pendidikan, kesehatan, bantuan kemanusian, perlindungan perempuan dan anak, kepedulian kepada kelompok marginal adalah perwujudan kesetaraan gender.


    “Kita terus memperkokoh keberpihakan kepada kelompok rentan seperti disabilitas, perempuan, kelompok miskin, anak, lansia, masyarakat di daerah 3T, masyarakat adat, serta perwujudan inklusi sosial,” terang Salman.


    Terkait dengan tantangan pada perubahan iklim dunia, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Tri Hastuti Nur Rochimah melihat para perempuan yang selama ini bergerak di pertanian dan nelayan adalah yang merasakan dampak langsung.


    “Karenanya kami melihat penting untuk memberikan pendampingan melalui organisasi untuk mendapatkan identitas dengan tujuan mengakses permodalan dari pemerintah untuk pemberdayaan untuk meningkatkan ekonomi mereka,” kata Tri.


    Tak hanya itu, Tri menyatakan Aisyiyah juga fokus pada kehadiran lembaga pendidikan bagi anak-anak pekerja migran di luar negeri yang tidak memiliki dokumen. Dengan keberadaan sanggar baca, mereka bisa mengakses pendidikan non formal.


    “Kami juga tengah mengedepankan program sekolah-sekolah inklusi bagi penyandang disabilitas dengan fokus menyiapkan mereka memasuki dunia kerja,” katanya. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close