-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    IDI Dukung Saintifikasi Jamu Untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Tradisional

    17/05/24, 13:34 WIB Last Updated 2024-05-17T06:34:48Z

    Bantul, Kabar Jogja - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terus mendorong peningkatan pelayanan kesehatan tradisional khususnya melalui jamu. Dalam dua dekade terakhir, pemanfaatan jamu melalui saintifikasi jamu yang tetap berdasarkan pembuktian ilmiah terus berkembang.


    Ketua Umum Pengurus IDI, Moh. Adib Khumaidi, pelayanan kesehatan tradisional semakin populer dan diminati masyarakat. 


    "Meningkatnya minat masyarakat terhadap pelayanan kesehatan tradisional ini tercermin dari meningkatnya pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional baik oleh masyarakat maupun oleh penyedia layanan kesehatan," katanya di Bantul, Jumat (17/5).


    Salah satu dukungan ini diberikan IDI dengan menggelar seminar saintifikasi jamu dengan tema ‘From Bench to Bedside: Translating Herbal Research into Clinical Practice’ bersama Dewan Jamu Indonesia.


    Dipaparkan, jamu sebagai obat tradisional warisan leluhur bangsa Indonesia merupakan bahan atau ramuan bahan yang dapat berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.


    "Tidak berbeda dengan obat modern, obat tradisional juga dapat dimanfaatkan dalam upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif," katanya.


    IDI mendukung upaya mengangkat budaya pemanfaatan kesehatan tradisional termasuk jamu, melalui saintifikasi jamu yang tetap berdasarkan pembuktian ilmiah (evidence based medicine) sesuai ketentuan yang ada di Peraturan Presiden Republik Inodnesia No 54 tahun 2023 Tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu.


    Langkah, mendukung perkembangan jamu, ini juga dinilai IDI  sebagai bagian perwujudan kemandirian ketahanan kesehatan. 


    "Kemampuan mendorong sumber daya dalam negeri. Kita siap mendukung upaya pemerintah dalam hal ini," kata Adib.


    Ketua IDI  DIY, Joko Murdiyanto menyebut budaya sehat jamu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO dalam Sidang Ke-18 Komite Antar-pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda di Kasane, Botswana pada Desember 2023 lalu. 


    "Dengan kekayaan flora dan fauna terbesar di dunia. Menjadi tanggung jawab moral kami mendukung pemanfaatan keanekaragaman ini menjadi  pondasi bahan-bahan jamu alami," katanya.


    Tak hanya menciptakan bahan herbal berstandar kesehatan. Pemanfaatan keanekaragaman hayati  juga diperlukan untuk mendapatkan zat aktif sebagai  bahan obat.


    Kehadiran peningkatan jamu dalam pelayanan kesehatan tradisional juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.


    Seminar ini merupakan satu rangkaian dari  peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-116 pada 20 Mei dengan tema ‘Sinergi dan Kolaborasi Untuk Negeri'.


    Selain seminar saintifikasi jamu, IDI juga menyelenggarakan kegiatan bakti sosial operasi bibir serta operasi katarak. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close