Bantul, Kabar Jogja – Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bersama 172 perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA)se-Indonesia serentak menggelar aksi dukungan ke Palestina dan mengutuk Israel.
Aksi yang dimulai pukul 10.00 WIB ini berbarengan dengan aksi serupa yang digelar PTMA di Indonesia tengah pada pukul 11.00 WIT maupun Indonesia bagian timur pukul 12.00 WITA.
Bertajuk ‘Bela Palestina dan Kutuk Israel’, aksi serentak pada Selasa (6/5), merupakan inisiator dari forum rektor PTMA yang diketuai Rektor UMY Gunawan Budiyanto.
Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) sekaligus dosen Fisipol UMY, Rahmawati Husein menegaskan apa yang terjadi di Palestina oleh Israel sekarang ini bukan terkait agama, ras atau politik.
“Tapi ini tentang kemanusiaan. Muhammadiyah menyerukan kepada pemerintah Indonesia tidak hanya advokasi tetapi mendorong memperjuangkan kemerdekaan ke seluruh dunia. Kita membutuhkan komitmen dunia agar Palestina tidak hilang karena genosida,” paparnya.
Rahmawati mengatakan MDMC telah menyalurkan bantuan kepada bangsa Palestina sebesar Rp13 miliar dari total bantuan senilai Rp50 miliar. Bantuan ini tidak hanya untuk mengatasi kondisi tanggap darurat di sana namun juga fokus pada pemberdayaan masyarakat karena keterbatasan gerakan.
“Hingga saat ini 34.600 warga Palestina meninggal, 78 ribu terluka dan 10 ribu dinyatakan hilang. Tragisnya mereka yang luka tidak mendapatkan perawatan karena rumah sakit diratakan Israel,” tegasnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Al-Islam Kemuhammadiyahan UMY, Faris Al-Fadhat dalam orasinya menyampaikan lima pernyataan sikap yang mewakili 172 PTMA.
“Mengutuk segala bentuk agresi yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina karena melanggar hukum baik nasional maupun internasional,” katanya.
PTMA mengecam seluruh negara-negara yang mendukung dan cenderung membela Israel, seperti Amerika Serikat dan Perancis dengan cara menjual senjata untuk menyerang rakyat Palestina. 172 PTMA sepenuhnya mendukung negara-negara seperti Swedia, Spanyol, Polandia dan lain-lain yang mendukung Palestina.
“Ketiga, kami ikut satu suara dengan seluruh mahasiswa yang ada di AS yang saat ini duduk dan tinggal di kampus-kampus terbaik untuk menyatakan suara mereka mendukung perlawanan rakyat Palestina di Gaza,” ucap Faris.
PTMA mengajak rakyat Indonesia berjuang membela perjuangan rakyat Palestina. Terakhir, Faris meminta dan memohon kepada pemerintah Indonesia dalam mendorong perjuangan rakyat Palestina.
“Kami minta pemerintah Indonesia tidak segan-segan berjuang bersama rakyat Palestina. Sekaligus jangan sekalipun ada upaya membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegasnya. (Tio)