Bantul, Kabar Jogja - Kantor Basarnas Yogyakarta membentuk tim mobile untuk memantau berbagai kawasan obyek wisata di tengah prediksi BMKG masih akan terdapat curah hujan dan gelombang tinggi. Sehingga dikhawatirkan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir,longsor dan pohon tumbang.
Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta, Kamal Riswandi menyatakan Tim Patroli Mobil ini akan beroperasi di berbagai obyek wisata serta kawasan publik di satu kota dan empat kabupaten.
“Tim mobile ini kami bentuk di semua wilayah, satu kota dan empat kabupaten. Mereka sepenuhnya berkeliling untuk memantau h-2 hingga 19 April nanti,” kata Kamal Riswandi, usai memimpin apel kesiapsiagaan personel, Rabu (3/4).
Di tiga kabupaten pesisir Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo tim mobile Basarnas Yogyakarta akan memantau berbagai kawasan pantai secara bergilir sebagai antisipasi munculnya kejadian yang tidak diinginkan. Termasuk pengawasan di Yogyakarta International Airport (YIA).
Sedangkan untuk kawasan Kota Yogyakarta, pengawasan dilakukan di berbagai ruang publik seperti stasiun dan terminal. Kemudian di Sleman, pengawasan akan melekat di berbagai obyek wisata di kawasan Gunung Merapi.
Polda Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan selama libur lebaran tahun ini akan terdapat kunjungan dari 11,7 wisatawan, berasal dari pemudik maupun pelintas dan puncak arus lalu lintas, berdasarkan pengalaman sebelumnya mencapai puncak H+2.
Polda DIY menghadirkan berbagai posko pantau di banyak titik, terutama pintu masuk dan keluar DIY dengan menempatkan sebanyak 4.864 personel,” katanya.
Sebagai pendukung pengamatan keamanan di berbagai jalur-jalur mudik dan wisata, Polda sendiri telah memasang sebanyak 22 kamera pemantau yang mampu menghitung jumlah kendaraan yang melintas. Juga dipasang 21 kamera pemantau di berbagai obyek wisata favorit yang mampu menghitung jumlah orang yang melintas.
Kemampuan 43 kamera pemantau menurut Irjen Suwondo sangat penting. Karena dari berbagai data yang terekam pihaknya mampu memprediksi munculnya titik-titik kemacetan karena banyaknya kendaraan yang melintas.
“Dengan data ini, kepolisian bisa segera melakukan rekayasa lalu lintas. Kepolisian juga memastikan kebijakan bebas kendaraan bermotor malam hari di Malioboro akan dihilangkan mulai H-5 sampai H+ 5,” katanya. (Tio)