Sleman, Kabar Jogja – Manajemen Kaliurang Park Botanical Garden berjanji menghadirkan wahana baru sebulan sekali berkonsep ‘Wow’. Pembukaan Kaliurang Park diharapkan mampu menghidupkan kembali kawasan wisata sehingga memberi dampak ekonomi sosial ke masyarakat lebih besar.
Diluncurkan terbatas pada 22 April lalu, manajemen di bawah Direktur Agung Triyanto, Kaliurang Park resmi memperkenalkan kembali Sabtu (30/12) pagi. Tercatat sebanyak 13 wahana permainan baru yang dihadirkan.
Kepada wartawan, Agung mengatakan selama delapan bulan terakhir pihaknya menjadikan Kaliurang Park sebagai tempat wisata edukasi, berbudaya, menarik dan berkelanjutan.
“Dengan visi misi itu, kita menghadirkan berbagai wahana seperti rumah pemanfaatan energi surya, rumah kompos, rumah kaca yang berisikan berbagai tanaman dan tentu saja kelestarian alam dengan berbagai pohon besar tetap menjadi andalan,” kata Agung.
Sejak resmi menerima tamu, Agung menyatakan dukungan dari masyarakat sekitar sangat besar. Pasalnya Kaliurang Park memberi kesempatan mereka berkegiatan ekonomi dengan mendirikan berbagai UMKM yang bisa dinikmati wisatawan.
“Saat ini kelengkapan wahana hampir 80 persen, kita akan terus tambah yang rencananya enam bulan sekali. Wahana baru nanti berkonsep Wow, sebagai kejutan ke pengunjung,” jelasnya.
Saat ini manajemen mencatat jika di hari biasa, tingkat kunjungan wisatawan rata-rata mencapai 500 orang dan diakhir pekan bisa mencapai seribu orang. Maka selama libur Natal dan Tahun Baru ini, ditargetkan minimal 10 ribu orang berkunjung ke Kaliurang Park.
Selama liburan Nataru, pengunjung bisa menikmati pasar kangen yang menghadirkan berbagai jajanan tradisional yang dibuka hingga 2 Januari 2024.
Saat ini sudah empat wahana baru yaitu Trampolin, Playground, tanaman anggur, strawberry dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai pemasok energi utama.
" Itu berbagai jenis wahana baru di Kaliurang Park. Ini melengkapi berbagai wahana permainan modern yang sudah ada seperti mountain slide, Virtual Reality, photo booth 360 derajat, Flying Fox dan berbagai spot foto," katanya.
Sebagai destinasi utama di kawasan Gunung Merapi, Kaliurang Park ingin menyajikan layanan terbaik dan berharap wisatawan serta keluarganya bisa menikmati dinginnya lereng merapi dengan keindahan taman alami yang ditumbuhi berbagai tanaman langka berusia ratusan tahun.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) DIY, Wiyos Santoso menyebut manajemen Kaliurang Park menghadapi tantangan untuk mengembangkan kawasan ini berkesan sehingga menarik pengunjung datang kembali seperti masa jayanya dulu.
“Berbeda dengan kawasan Kopeng atau Tawangmangu yang memiliki jalan tembus. Kawasan Kaliurang ini buntu, sehingga harus ada konsep menarik untuk menjadi daya tarik,” ujarnya.
Dengan keberagaman flora fauna, Wiyos menyebut wisata edukasi menjadi peluang besar untuk dikembangkan. Tak hanya itu, kehadiran berbagai hiburan di malam hari mungkin bisa menarik wisatawan untuk menambah waktu menginap. (Tio)
