Yogyakarta, Kabar Jogja – Bentuk kepedulian akan kelestarian lingkungan, PT KAI Daop 6 Yogyakarta dan Polres Bantul hampir bersamaan menyalurkan serta mengadakan penanaman pohon-pohon buah. Diharapkan tak hanya melindungi alam, keberadaan pohon buah memberikan nilai tambah ekonomi di masyarakat sekitar.
Dalam rilis Rabu (15/11), KAI Daop 6 Yogyakarta menyalurkan bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa penanaman 14 ribu bibit pohon atau senilai Rp200 juta di Temanggung.
EVP Daop 6 Bambang Respationo penanaman bibit pohon dilakukan di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing.
"Penanaman pohon di tahun 2023 ini merupakan tahun ketiga dalam rangka mendukung Gerakan Sabuk Gunung. Sebelumnya kami telah menanam pohon konservasi seperti pohon beringin, bambu, dan aren sebagai konservasi tanah dan air terkhusus di daerah lereng Gunung Sindoro dan Sumbing di Kabupaten Temanggung," kata Bambang.
Ia menjelaskan bibit yang ditanam kali ini merupakan bibit tanaman buah seperti Jambu Monyet, Alpukat, Jambu Air, dan Jambu Kristal. Tanaman tersebut diharapkan dapat membantu menjaga kelestarian alam dan ketahanan air.
Gerakan Sabuk Gunung Kabupaten Temanggung merupakan gerakan penghijauan yang dilatarbelakangi peningkatan lahan kritis yang akan mempengaruhi kesuburan tanah, serta ancaman bahaya degradasi lahan dan ancaman ketersediaan air.
“Pohon-pohon tersebut juga disiapkan untuk mengantisipasi serbuan Monyet Ekor Panjang (MEP) ke pemukiman warga akibat dari ketersediaan bahan makanan yang terbatas pada kemarau panjang,” ujarnya.
Sedang Polres Bantul melaksanakan program penanaman serentak 10 juta pohon bersama Polri, di Obyek Wisata Watu Mabur, Mangunan, Dlingo.
Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta mengatakan kegiatan penanaman pohon dengan cara serentak ini dilaksanakan, merupakan bentuk kepedulian institusi kepolisian RI khususnya Polres Bantul untuk melestarikan alam.
“Ini bertujuan menjadi gerakan bersama yang memerlukan kolaborasi partisipatif dalam mewujudkan Gerakan Indonesia Bersatu, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Mandiri,” katanya.
Dengan kegiatan ini, lanjut Michael, diharapkan dapat menjadi budaya bagi masyarakat sehingga masyarakat terus dapat menanam pohon di kemudian hari dan kegiatan ini akan menjadi ke bentuk kebutuhan dan gaya hidup baru di masyarakat.
Menurutnya, kegiatan ini juga dapat mendorong kreativitas masyarakat dalam menciptakan value added pasca pohon tersebut berbuah Diharapkan juga dari kegiatan ini dapat tercipta lingkungan yang asri. (Tio)