Bantul, Kabar Jogja – Melalui program Bangga Mengembangankan Rangkaian Inovasi (Bang Bang Rahino), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bantul meluncurkan lima inovasi untuk peningkatan pelayanan ke masyarakat.
Menariknya ada penamaan program pelayanan dengan warisan budaya tak benda atau nama kuliner khas Bantul yaitu Geplak dan Adrem Manis.
Diluncurkan pada Rabu (1/11), Bang Bang Rahino menurut Kepala DPMPTSP Bantul Annihayah adalah upaya memudahkan pelayanan, mendorong tumbuhnya investasi dan muaranya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Lima inovasi diluncurkan untuk menjawab permasalahan, mengurangi kesenjangan kondisi yang seharusnya dengan realitasnya, serta meningkatkan pelayanan agar lebih mudah dan efisien,” jelasnya.
Inovasi pertama yaitu Gerakan Melayani Perizinan Langsung (Inovasi Gampil), yang fokus memfasilitasi penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB). Dari inovasi ini telah dikeluarkan sebanyak 32.289 NIB dari total 86.640 pelaku usaha. Padahal di 2021 lalu, hanya sebanyak 2.600 NIB yang diterbitkan.
Kedua, Gerakan Pendampingan LKPM/Laporan Kegiatan Penanaman Modal Inovasi (Geplak). Inovasi ini bertujuan untuk mengetahui data investasi yang masuk. Annihayah menyatakan dari inovasi ini diketahui per awal Oktober kemarin telah masuk investasi ke Bantul sebesar Rp1,2 triliun.
“Target investasi di Bantul tahun ini sebesar Rp3,9 miliar. Ini artinya capaian target telah terlampaui sebanyak 112 persen,” jelasnya.
Diinovasi ketiga ada namanya Fasilitasi Mediasi Masalah Pemohon Izin (Famous), yang merupakan implementasi Perda dan Perbup tentang pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal. DPMPTSP telah memfasilitasi permasalahan yang dihadapi pelaku usaha mulai dari masalah pertanahan hingga kemudahan investasi.
Lalu ada inovasi Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP), sebagai upaya meningkatkan nilai indikator capaian pelayanan terpadu.
“Diinovasi terakhir, kami menggunakan nama kuliner Adrem Manis yang merupakan kepanjangan Administrasi Izin Reklame Melalui GIS: Geographical Information System,” ujarnya.
Aplikasi Adrem Manis memudahkan pelaku usaha mendapatkan info status izin reklame beserta titik koordinat peta. Ini juga merupakan sarana pengaduan pengawasan reklame oleh masyarakat maupun Tim Pengawasan Reklame.
Wakil Bupati Joko B Purnomo mengaku bangga dengan pengembangan rangkaian inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada publik oleh DPMPTSP.
“Memang ini masih banyak kekurangan dan perlu segera dilakukan perbaikan. Namun saya meyakini berbagai inovasi ini langkah awal menjadikan pelayanan yang ideal, ramah, cepat, mudah dan terbuka bagi investasi,” tutupnya. (Tio)