Yogyakarta, Kabar Jogja – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta melihat pentingnya peran rekan-rekan media dalam penyampaian informasi mengenai perekonomian kepada publik.
Melimpahnya (Overload) informasi di era digital ini, menjadikan BI harus mampu menyajikan informasi yang transparan, terbuka dan lebih menarik untuk memantik minat generasi muda.
Paparan ini disampaikan Kepala Divisi Relasi Media Massa dan Opinion Maker (DROM) - Departemen Komunikasi Bank Indonesia Syachman Perdymer saat mengisi 'Capacity Building Wartawan Ekonomi DIY 2023; Penguatan Komunikasi Media di Era Digital Melalui Visualisasi Data'.
Lewat acara yang berlangsung mulai Jumat (27/10) sampai Sabtu (28/10) sore, KPw BI DIY mengajak awak media memperkuat kredibilitasnya untuk mencapai target inflasi.
“Komunikasi publik sangat penting, karena BI ingin mewujudkan target ekspektasi inflasi. BI ingin menghadirkan pencapaian target inflasi lebih transparan dan terbuka," kata Syachman.
Salah hal penting yang terus-menerus akan dikomunikasikan dengan publik terkait dengan ekspektasi inflasi. Kondisi dimana pelaku ekonomi mengharapkan penentuan inflasi oleh BI berikutnya terkendali.
Perkembangan dunia digital yang begitu pesat menurut Syachman memberikan tantangan dalam berkomunikasi dengan publik semakin bervariasi. Dimana literasi gap antar pemangku kepentingan (stakeholder) sangat tinggi. Kemudian ada isu-isu kelembagaan BI dan tuntutan transparansi responsibilitas begitu kuat.
“Perkembangan teknologi digital yang menjadikan pembaca bukan hanya menjadi audience namun juga marketer. Melimpahnya (overload) informasi saat, menuntut BI menyesuaikan cara berkomunikasi berbeda sesuai selera mereka yang mencari informasi,” terangnya.
Sasaran penyampaian materi informasi keuangan maupun kondisi perekonomian yang akan disampaikan, oleh BI tidak lagi fokus menyasar pelaku ekonomi, para penentu pasar dan media.
Namun lebih memperluas jangkauan informasi kepada seluruh lapisan publik dan membuat pesan yang lebih menjangkau generasi terbaru.
"Sehingga dengan transparansi informasi yang membangun pengertian di masyarakat mengenai apa yang ingin kita sampaikan. Maka, keberadaan media penting untuk menentukan apa yang dibutuhkan khalayak," ucap Syachman.
Chief Content Officer Katadata, Heri Susanto, menyebut melimpahnya data akibat adopsi perkembangan teknologi mengharuskan pengelola media harus menyajikan konten berita mudah dipahami, mudah dimengerti dan menarik.
"Konten-konten berita seperti ini akan lebih diperhatikan publik. Sehingga konten terkait hal-hal perekonomian mudah dijelaskan dengan cara simple. informasi yang disajikan melalui gambar akan lebih efisien dan efektif. Konten inilah yang diinginkan oleh pembaca era digital," lanjut Heri. (Tio)