Yogyakarta, Kabar Jogja – Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Huda Tri Yudiana berharap penetapan ‘Sumbu Filosofi’ sebagai warisan dunia tak benda memberi dampak positif pada peningkatkan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan lewat pariwisata.
Disebutnya, saat ini angka masyarakat DIY yang masuk kategori miskin ekstrim mencapai 32 ribu atau 1,08 persen dari total penduduk. Keberadaan mereka membutuhkan intervensi pemerintah agar bisa bergerak naik dan memperbaiki kualitas hidup.
“Penetapan oleh UNESCO ini diharapkan memberi dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Yogyakarta, utamanya pada bidang pariwisata. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk mempromosikan nilai-nilai dan sejarahnya agar lebih banyak menarik wisatawan,” kata Huda dalam rilis dilansir Sabtu (23/9).
Seiring dengan meningkatnya kehadiran wisatawan, masyarakat juga diminta untuk tetap menjaga keramahannya agar wisatawan betah tinggal lebih lama. Sehingga mereka akan membelanjakan uangnya lebih besar.
Namun dibalik penetapan Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia. Pemda DIY menurut Huda juga tidak boleh melupakan upaya-upaya pengentasan kemiskinan. Menurutnya, intervensi dalam bentuk pemberian subsidi langsung kepada masyarakat miskin sebenarnya bisa terpenuhi dari APBD dan Danais.
“Sebenarnya dengan anggaran Rp102 miliar, masyarakat miskin melalui pemberian sembako per bulan senilai Rp200 ribu sudah terangkat dari garis dasar kemiskinan. Uangnya ada, namun tinggal kitanya mau tidak untuk mengajukan,” jelas politisi PKS ini.
Huda juga menyoroti persoalan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang sangat rendah dan membawa masyarakat DIY berada di bawah garis kemiskinan. Standar garis kemiskinan sendiri berada pada angka pendapatan Rp 2,3 juta perbulan.
"UMP juga di bawah garis kemiskinan Rp 2,3 juta. Kalau ini bisa terselesaikan maka kemiskinan kita bisa turun. UMP kan persoalan kebijakan saja. APBD dan Danais itu semuanya bertujuan untuk mencapai RPJMD. Kalau tak bisa Danais ya APBD, atau kebalikannya, saling menggantikan dan babnya hanya perencanaan saja ini," tegasnya Huda.
Karenanya dengan diperolehnya status warisan dunia tak benda, Huda meminta Pemda DIY untuk semakin kreatif dalam menyusun program-program pariwisata agar nantinya berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat pada umumnya. (Tio)