Bantul, Kabar Jogja – Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi langkah pemerintah desa dalam upaya penanganan sampah secara mandiri. Gerak cepat desa menurutnya harus dibarengi dengan konsistensi agar masalahan persampahan di Bantul mendapatkan solusi jangka panjang.
Hal ini disampaikan Bupati Halim saat meresmikan Pedukuhan Kweni, Desa Panggungharjo sebagai Padukuhan Mandiri dalam Pengelolaan Sampah dan peresmian Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu - Reduce Reuse Recycle (TPST - 3R) Gerbang Mawar Asri di Desa Bangunharjo.
Kedua wilayah ini berada di Kecamatan Sewon yang merupakan area aglomerasi antara Bantul dan Kota Yogyakarta.
“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan Pemdes dengan program pemilahan sampah secara mandiri. Permasalahan sampah menjadi hal yang perlu lebih diperhatikan. Jika wilayah yang padat penduduk sudah bisa mengelola sampahnya secara mandiri, hal ini bisa menjadi teladan bagi wilayah lain agar juga dapat mengelola sampahnya sendiri,” kata di Desa Bangunharjo, Jumat (8/9).
Langkah cepat kedua wilayah ini, bergerak dengan cepat menuntaskan pengelolaan sampah secara paripurna dan mandiri dan ini akan menjadi prototipe pengelolaan sampah yang lebih beradab di Bantul yang bisa dijadikan teladan bagi desa-desa lain.
Bupati menyatakan perlu dilakukan langkah-langkah percepatan di wilayah Panggungharjo ini dengan melibatkan seluruh penduduk karena Bantul ini milik semua masyarakatnya.
“Usaha yang konsisten dalam dua tahun kedepan seperti memberi kesempatan mewujudkan Bantul Bersih Sampah Tahun 2025 (Bantul Bersama). Diharapkan sudah tidak ada sampah yang dibuang di pinggir jalan, sepanjang sungai, atau di sembarang tempat lainnya. Untuk mencapai kondisi ideal itu, harus mulai dari sekarang, kita selesaikan sampah di desa masing-masing,” tegas Bupati Halim.
Dirinya meminta seluruh masyarakat dapat turut andil dalam penanganan masalah sampah. Terlebih Desa Panggungharjo yang telah dinyatakan sebagai Desa percontohan dalam pengelolaan sampah harus terus disempurnakan sistem pengelolaannya.
Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, mengatakan pihaknya sudah mewajibkan setiap warga melakukan pengelolaan sampah secara mandiri dari masing-masing rumah tangga. Terdapat pemberian insentif kepada keluarga-keluarga yang telah melakukan pemilahan.
“Pemberian insentif kepada keluarga-keluarga yang telah berkenan melakukan pemilahan. Di bulan Agustus kita menganggarkan insentif kurang lebih delapan belas juta sekian, yang kita distribusikan kepada kurang lebih 1800 keluarga yang telah memilah sampahnya” ujar Wahyudi.
TPST - 3R Gerbang Mawar Asri di Padukuhan Wojo, Desa Bangunharjo merupakan unit usaha Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Bangkit Karya Bangunharjo yang menangani masalah sampah. Usaha ini baru dirintis satu bulan lalu.
“Saat ini TPST - 3R ini masih menggunakan alat sederhana, namun sudah menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan uji emisi. Kami berharap dukungan mesin dan peralatan yang lebih modern agar lebih baik dan tidak membawa dampak lingkungan,” kata Kepala Desa Bangunharjo, Nurhidayat.
Nantinya di TPST - 3R ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, sehingga tidak hanya menjadi tempat pengolahan sampah, namun juga destinasi dan edukasi yang dapat menarik wisatawan. (Tio)