Bantul, Kabar Jogja – Lewat gelaran Bantul Career Expo 2023, Pemkab terus fokus pada pengurangan angka pengangguran. Di akhir 2022, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul mencatat ada sebanyak 24.875 orang yang menganggur.
Bantul Career Expo 2023 sendiri berlangsung mulai 8 hingga 10 Agustus di SMKN I Kasihan.
Kepala Disnakertrans Bantul Istirul Widilastuti menyatakan berlangsungnya bursa kerja ini untuk memberi peluang kepada para pencari kerja agar mendapat pekerjaan sesuai yang diinginkan. Ditargetkan selama pelaksanaan akan mampu menyerap 2.000 pencari kerja.
“Sebanyak 35 perusahaan swasta kita gandeng. Adapun total jumlah lowongan yang disediakan sebanyak 4.058. Semua lowongan pekerjaan yang tersedia diperuntukan untuk lulusan sekolah menengah atas (SMA) sederajat sampai perguruan tinggi,” katanya.
Istirul menyatakan tingginya angkatan kerja di Bantul menjadi salah satu fokus utama pemerintah. Sehingga seluruh program instansi baik ketenagakerjaan maupun transmigrasi diarahkan untuk masalah tenaga kerja.
“Ini tentu menjadi problem bagaimana pemerintah provinsi dan kabupaten bisa mengadakan banyak kegiatan untuk bisa memfasilitasi para pencari kerja,” lanjutnya.
Lebih lanjut Tirul mengatakan jumlah angkatan kerja di Bantul pada 2022 lalu mencapai mencapai 626.283 orang. Dari jumlah tersebut yang sudah bekerja sebanyak 601.435 orang. Sehingga angka yang belum bekerja atau pengangguran di Bumi Projotamansari mencapai 24.875 orang.
Selain melalui bursa kerja, Disnakertrans Bantul terus berupaya untuk menekan angka pengangguran melalui berbagai program, seperti padat karya dan juga menyediakan lowongan kerja di tingkat lokal, antar daerah maupun antar negara secara berkala.
Kemudian adanya Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang akan dibangun di Bantul oleh pemerintah pusat. Keberadaan BPVP ini nantinya diharapkan mampu menyalurkan tenaga kerja terlatih sesuai dengan kebutuhan industri secara luas.
Sementara terkait dengan pengiriman tenaga kerja di luar negeri, Istirul menyatakan tren pengiriman tenaga kerja ke luar negeri saat ini masih tinggi dibandingkan kabupaten lainnya. Untuk itu, pihaknya terus memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada para calon tenaga kerja yang hendak bekerja ke luar negeri untuk memilih penyedia jasa yang legal.
"Jangan sampai mereka memilih yang ilegal. Untuk daerah yang masih jadi primadona ada Malaysia, Korea dan Hong Kong," katanya.
Perwakilan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri PT Sukses Mandiri Didik Wijanarko, mengatakan pihaknya telah memberangkatkan 1.000-1.500 tenaga kerja ke Malaysia. Setiap pekerja akan mendapatkan kontrak selama 2 tahun dan bisa diperpanjang hingga 10 tahun.
“Mereka yang berangkat mayoritas lulusan sekolah menengah atas. Tahun ini sudah ada 600 pendaftar kami dan tengah mempersiapkan visa,” ucapnya. (Tio)