Yogyakarta, Kabar Jogja – Usai ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh pemerintah pada Juli 2022. Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar lomba permainan tradisional ‘Gobak Sodor’ pada 25-26 September 2023.
Ajang yang digelar di GOR Amongrogo ini akan melibatkan dua tim yang berisikan lima pemain kategori putra dan putri perwakilan 40 organisasi perangkat daerah (OPD) DIY.
“Ada dua tujuan ajang ini digelar. Pertama sebagai wujud dari fungsi Dinas Kebudayan DIY melakukan pembinaan dan pengembangan adat tradisi dan budaya bangsa. Kedua, meningkatkan kebugaran jasmani bagi para pegawai di seluruh OPD,” kata Kepala Disbud DIY Dian Lakshmi Pratiwi, Selasa (22/8).
Nantinya Dinas Kebudayaan akan bersinergi dengan Komite Permainan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) DIY menyelenggarakan lomba permainan tradisional Gobak Sodor.
Dian menyatakan sesuai tugas dan fungsinya, Dinas Kebudayaan bertugas menjaga, melestarikan, mengembangkan permainan olahraga tradisional bersama pegawai dan masyarakat. Sehingga diharapkan melalui kegiatan olahraga tradisional semakin banyak yang menyukai dan menggemari permainan asli bangsa Indonesia.
Di kesempatan itu, Dian menyatakan saat ini DIY menjadi provinsi terbanyak yang memiliki 155 karya budaya warisan leluhur yang sudah mendapatkan status WBTB oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Kesemuanya itu terbagi dalam lima kategori yaitu tradisi lisan, seni pertunjukan, upacara adat, pengetahuan tentang alam serta kategori kemahiran dan kerajinan tradisional.
“Gobak Sodor masuk di kategori kemahiran dan kerajinan tradisional. Sehingga kami ingin permainan dibangkitkan kembali atau dikenalkan ke generasi muda. Kita inginkan ada transformasi nilai-nilai kebudayaan yang ada di Gobak Sodor dikenal generasi muda seperti kerjasama, kerukunan dan saling berkomunikasi,” lanjut Dian.
Ketua KPOTI DIY Joko Mursito, menyambut baik dan mengapresiasi Dinas Kebudayaan yang menyelenggarakan lomba permainan tradisional Gobak Sodor.
Joko menyatakan sebagai lembaga yang mencari, membina dan mengembangkan ragam permainan tradisional. Ditetapkannya Gobak Sodor dan Benthik dengan status WBTB menjadikan keduanya sebagai olahraga tradisional yang sudah terstandarisasi.
“Di DIY sendiri ada sekitar 2.000 ragam permainan tradisional. Karenannya KPOTI akan melakukan pembinaan dan pengembangan agar layak diusulkan sebagai warisan budaya tak benda,” jelasnya.
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat, Tradisi, Lembaga Budaya, dan Seni Disbud Yogyakarta Yuliana Eni Lestari Rahayu menyatakan usai sosialisasi lomba ini. Nantinuya para calon peserta akan mendapatkan bimbingan teknis mengenai aturan main.
“Tim pria dan wanita terdiri dari lima orang ditambah cadangan 3 orang. Kami ingin lewat ajang ini gobak sodor akan semakin dikenal dan lebih banyak dimainkan di Masyarakat,” jelasnya. (Tio)