Bantul, Kabar Jogja – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo mengatakan permintaan akan hewan kurban untuk Idul Adha besok mengalami peningkatan. Kondisi ini akan disikapi dengan mendatangkan hewan kurban dari luar Bantul.
“Kami mencatat permintaan akan hewan kurban seperti sapi mencapai 7 ribu ekor dan kambing hingga menembus 16 ribu ekor. Namun karena stok hewan dari peternak lokal masih minim, kita mengandalkan pasokan dari luar daerah, “ terang Joko, Jumat (9/6).
Tidak terpenuhinya pasokan dari peternak lokal Bantul, dimana karakter peternak lokal mayoritas pembibit. Maka pasokan dari luar wilayah seperti Kulonprogo dan Gunungkidul masih diandalkan.
Sebagai antisipasi masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) dari hewan kurban yang masuk ke Bantul. Joko memastikan pihaknya akan menyiagakan dokter-dokter hewan ke pasar hewan dan mewajibkan memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan.
Di pasaran, para pedagang hewan kurban menyatakan saat ini kambing masih mengalami permintaan yang tinggi dari pembeli. Hal ini dikondisikan harga sampai mengalami kenaikan hingga Rp2 juta per ekor.
Salah satu pedagang yang ditemui, Agus Sriyono mendatangkan dagangan sapi dari Madura karena sapi pejantan lokal sangat terbatas di Bantul.
Tiga pekan menjelang hari raya Idul Adha harga hewan kurban mulai dari sapi, kambing dan domba mengalami kenaikan. Bahkan untuk hewan kurban sapi saat ini mengalami kenaikan hingga Rp 2 juta per ekornya.
Akibatnya banyak para sohibul yang mengalihkan pembelian sapi ke kambing atau domba dengan pertimbangan harganya lebih terjangkau dan hewan untuk korban stoknya masih melimpah.
“Keterbatasan sapi lokal, berakibat naiknya harga sapi. Jika sebelumnya harganya di kisaran Rp20. Sekarang sudah menembus Rp22 juta menjelang tiga pekan Idul Adha,” terangnya.
Naiknya harga sapi ini menjadikan konsumen mengalihkan ke kambing yang rata-rata seharga Rp2-3 juta.
“Mending beli dua ekor kambing dari pada satu ekor kambing dengan harga yang sudah mahal. Saat ini untuk penjualan kambing juga sudah mengalami kenaikan hingga Rp500 ribu per ekornya,” ungkapnya. (Tio)