Bantul, Kabar Jogja – Para perajin besek bambu di Dusun Kaliputih, Pendowoharjo, Bantul mengaku sudah tidak lagi menerima pesanan menjelang Idul Adha. Mereka sekarang fokus menyelesaikan pesanan besek yang akan digunakan membungkus daging yang masuk sejak usai Idul Fitri kemarin.
Salah satu pengrajin dan pengepul besek di Dusun Kaliputih, Narwo Sugito yang sudah berusia 75 tahun mengaku saat ini dirinya dan para perajin dikejar waktu untuk menyelesaikan pesanan.
“Sebenarnya pesanan besek untuk Idul Adha besok sudah masuk lama, bahkan sesudah Idul Fitri. Bahkan satu bulan terakhir kemarin pesanan meningkat tajam,” kata Mbah Gito, Jumat (23/6).
Melibatkan banyak tetangga untuk memproduksi pesanan, Mbah Gito mengatakan khusus untuk Idul Adha besek yang dipesan rata-rata berukuran 20x20 Cm seharga Rp4.500 sepasang.
Rata-rata pesanan yang masuk ini jumlahnya per orang bisa mencapai 100 bahkan 200 buah besek. Tidak hanya itu Idul Adha, dimana besek menjadi pembungkus daging pengganti kantong plastik.
Pesanan dari konsumen yang akan menyelenggarakan selamatan maupun mantenan juga masuk. Meski jumlahnya tidak seberapa.
“Kalau pelanggan lama mesti tahu, pesan besek untuk Idul Adha jauh-jauh hari,” tegasnya.
Selain menyediakan ukuran besar, besek 20x20 Cm. Perajin di Dukuh Kaliputih juga memproduksi ukuran kecil dari 15x15, 22x22, 30x30 hingga 60x60. Yang harga jualnya mulai dari Rp1.500 sampai Rp9.000 ribu.
Perajin besek yang lebih mudah, Warti mengatakan dirinya sengaja menyambut Idul Adha ini dengan mempersiapkan bahan baku jauh-jauh hari. Pasalnya dengan pengerjaan satu besek membutuhkan 15 menit, ketersediaan bahan baku sangat penting untuk menyelesaikan pesanan.
“Jadi saya dibantu keluarga terus menerus menjemur irisan bamboo agar saat pesanan datang nanti terpenuhi semua,” katanya.
Peningkatan permintaan besek menjelang Idul Adha ini menurutnya sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Tepatnya ketika masifnya anjuran menganti plastic sebagai bungkus dengan wadah yang bisa didaur ulang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Nugroho menyatakan telah melibatkan fasilitator pendamping di 17 kecamatan untuk mensosialisasikan penggunaan wadah ramah lingkungan untuk membungkus daging kurban.
"Kami sudah meminta takmir Masjid tidak menggunakan bahan yang tidak ramah lingkungan untuk kemasan daging kurban," ujarnya. (Tio)