Bantul, Kabar Jogja - Sebayak 191 kuda dari 12 provinsi, Minggu (21/4), bakal berlaga dalam adu pacu bertajuk 'Piala Tiga Mahkota Seri 2: di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul. Para joki akan memperebutkan total hadiah Rp585 juta.
Ketua Penyelenggara Aryo P.S. Djoyohadikusumo, Sabtu (20/5), kompetisi yang akan menggelar 22 race merupakan kompetisi bergengsi tingkat nasional.
"Bagi kuda yang telah menjuarai seri pertama, kemudian juara di seri kedua dan berhasil juara di seri ketiga Juni nanti akan mewakili kejuaraan Tiga Mahkota pada Indonesia Derby 2023 di Sawahlunto, Sumatera Barat pada Juli," jelasnya.
Ajang besok pagi ini merupakan kelanjutan dari Tiga Mahkota Seri pertama yang diselenggarakan Maret lalu di tempat yang sama.
Kejuaraan ini merupakan bagian dari Piala Tiga Mahkota Pordasi yang terdiri dari 3 seri. Pada seri 2 ini melombakan kuda pada jarak menengah 1.600 Meter.
Seri pertama dengan jarak adu pendek, 1.200 meter juara diraih Sumatra Barat dengan nama Ratu Aquila dari D Nagura & Sako Biru Stable. Jika di seri kedua dan ketiga nanti Aquila mampu mempertahankan juara akan dikirim ke Sumbar.
"Ini ajang yang sangat bergengsi. Pasalnya sejak bergulir 1950 sampai sekarang. Baru dua kuda yang mampu memenangkan tiga seri," ucap Aryo.
Di seri kedua besok, Aryo mengatakan Ratu Aquila akan mendapatkan tantangan segit dari kuda-kuda Sulawesi Selatan, Aceh. Nusa Tenggara Barat dan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Aryo memastikan gelaran berbagai seri pacuan kuda ini secara umum bertujuan mewujudkan industri wisata berbasis olahraga yang sudah dicetak birukan.
"Pacuan kuda diharapkan menjadi industri olahraga yang terus mampu menerapkan keberlanjutan dan membiayai sendiri berbagai ajang yang digelar," ujarnya.
Ajang ini nantinya akan menjadi rangkaian seleksi untuk ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Wakil Ketua Penyelenggara Prasetyo Oedjiantono, menyatakan seluruj kuda partisipant harus mendaftar dan wajib mengikuti sesi verifikasi data, pengukuran tinggi kuda dil. yang telah ditetapkan dalam peraturan perlombaan.
"Kami juga mensyaratkan jockey maupun pelatih di seri ini wajib memiliki sertifikat yang diterbitkan Komisi Pacu Pengurus Pusat Pordasi. Sehingga peserta lomba telah memenuhi syarat dan memahami peraturan lomba Pacu kuda PP. Pordasi," katanya. (Tio)