Yogyakarta, Kabar Jogja – Usai diotopsi di RS Bhayangkara, Sleman, jenazah mendiang A yang ditemukan tewas di sebuah kamar wisma di Pakem langsung dikuburkan hari ini. Jenazah datang pukul 14.00 WIB dalam kondisi di dalam peti.
Jenazah A ditemukan pertama kali oleh penjaga wisma yang curiga sejak Minggu (19/3) malam tidak mendapati tanda-tanda kehidupan di kamar yang disewa sejak Sabtu (18/3).
Curiga dengan kondisi tersebut, pemilik wisman lantas melaporkan ke Kepala Dukuh Purwodadi. Setelah dilakukan buka paksa melalui jendela ditemukan mayat perempuan dalam kondisi perut terbuka, kaki terpotong, dan beberapa bagian tubuh yang dikuliti.
Gambaran kondisi jenazah ini disampaikan oleh Dukuh Purwodadi, Kamri kepada wartawan pada Senin (20/3) pagi.
"Kaki kanan kiri sudah terpotong. Kulit pada beberapa bagian daging sudah dikupas. Kemudian, usus terburai keluar dan tulang iganya terlihat. Ceceran darah di sekitaran ruangan tempat ditemukannya mayat sudah mengering," ujarnya.
Usai proses evakuasi, kamar tempat kejadian perkara kemudian ditutup terpal.
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra di TKP menyatakan korban diketahui bernama A warga Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.
Namun Nuredy belum bisa merinci kondisi mayat tersebut saat ditemukan kali pertama karena harus dilakukan otopsi.
"Untuk lebih jelasnya nanti kami menunggu otopsi dari dokter nanti kami baru bisa rilis. Karena hasil pengamatan mata manusia dengan hasil otopsi yang dilakukan dengan pihak medis tentunya berbeda," ucap Nuredy.
Dari pantuan di rumah duka yang ada di RT 09, RW 29 Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton peti jenazah A tiba sekitar pukul 14.00 WIB. Pihak keluarga tidak berkenan dilakukan wawancara dengan media.
Beberapa warga menyatakan jenazah akan dikuburkan hari ini langsung usai Ashar. Warga juga mengaku, kabar meninggalnya A diumumkan pada Senin pagi karena kecelakaan.
“Barulah usai pukul 07.00 WIB berkembang berbagai berita terbaru. Namun kami belum berani memastikan kebenarannya,” jelas warga yang meminta namanya tidak disebutkan.
Lurah Panembahan Murti Guntoro membenarkan bahwa jenazah perempuan berinisial A adalah warganya. Dirinya mengaku terkejut dengan kondisi jenazah yang menurutnya info awalnya didapatkan dari rekan-rekan relawan kelurahan. (Tio)
