Yogyakarta, KabarJogja – Komisi A DPRD Yogyakarta mendapatkan kunjungan dari anggota DPRD Kalimantan Timur, Jumat (10/3) siang. Kunjungan ini sebagai upaya mempelajari Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Ketua Pansus Raperda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan DPRD Kaltim, Romadoni Putra Pratama, mengungkapkan upaya mempelajari Perda karena ingin meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) karena nantinya akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN).
“DIY menjadi satu-satunya provinsi yang sudah memiliki Perda Pancasila. Jadi kami gak perlu konsultasi lagi ke Jakarta. Karena ini satu-satunya di DIY,” katanya.
Kaltim sendiri akan mengadopsi 70 persen materi Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang sudah disahkan di DIY.
"Kami pilih sebagai satu-satunya provinsi yang punya perda ini. Kami tahu di sini lebih lengkap apa yang hendak kami adopsi dalam perda kami. Kami akan adopsi 70 persen dari Perda DIY," jelasnya.
Lebih dari itu, lanjut Romadoni, era digital saat ini tak banyak masyarakat yang masih memikirkan dasar negara. Secara khusus, Perda Pancasila sangat dibutuhkan untuk diterapkan di Kaltim karena tak lama lagi akan banyak pendatang masuk ke IKN.
"Kami ingin siapkan SDM Kaltim terlebih dahulu, salah satunya menggelorakan Pancasila lewat Perda ini. IKN saat ini sedang dibangun, akan banyak pendatang ke Kaltim, ASN juga. Kami ingin warga tidak ketinggalan. Apa yang sudah dilakukan di DIY, akan kami jalankan juga di Kaltim," lanjutnya.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, menyampaikan dukungan menggelorakan Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Baginya dengan semakin banyak daerah mengimplementasikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan maka keutuhan NKRI akan terus terwujud.
"Hari kami kedatangan tamu dari DPRD Kaltim yang ingin belajar tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan," terang dia.
Dalam Perda tersebut, DIY kata Eko terus menggelorakan semangat Pancasila melalui berbagai aspek misalnya pendidikan baik SMA sampai ASN. Lewat Dinas Kebudayaan juga menggelorakan melalui sektor budaya.
“Kami sedang usulkan museum Bung Karno. Kita sangat senang karena semakin banyak yang ingin bersama menggelorakan, mempraktekkan Pancasila,” pungkas Eko. (Tio)
