Bantul, KabarJogja – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKKP) Bantul melansir hingga akhir kemarin menemukan 114 ternak sapi yang terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD). Penanganan LSD terkendala suplai vaksin dari Kementerian Pertanian.
Kepala DKKP Bantul Joko Waluyo menjelaskan sapi-sapi yang terjangkit LSD ini ditemukan di empat kecamatan dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Pajangan.
“Di Pajangan kita mendapati sebanyak 35 ternak sapi terjangkit LSD. Kemudian disusul Kecamatan Sedayu sebanyak 21 kasus, Kasihan ada 15 kasus dan Kecamatan Bantul 12 kasus,” jelas Joko, Kamis (2/3).
Atas temuan ini Joko sudah meminta kepada rekan-rekan peternak untuk lebih memperhatikan sapi dengan menjaga kebersihan kandang serta melakukan karantina terhadap sapi yang terinfeksi penyakit tersebut.
Pemisahan hewan ternak sakit dari hewan yang sehat sangat penting dilakukan karena menurut Joko penyebaran LSD ini di Bantul disebabkan oleh kutu penghisap darah yang sering menggigit hewan ternak.
“Penularannya paling banyak disebarkan oleh caplak (sejenis kutu)," ujar Joko.
DKPP sendiri kata Joko terus melakukan vaksinasi dengan kuota yang diberikan pemerintah. Dari pengajuan sebanyak 3.500 dosis ke Kementan, DKPP Bantul baru mendapatkan 180 dosis yang sudah terdistribusi.
"Untuk penyuntikan vaksinasi kami prioritaskan kepada hewan yang sehat. Sementara untuk hewan sakit kami lebih kepada pengobatan dan karantina," katanya. (Tio)
.jpg "Di Debat Terakhir, Semua Paslon Nyatakan Komitmen Anti Korupsi")
