Bantul, KabarJogja – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan stok beras nasional sampai hari ini masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok akan bertambah dengan panenan raya nasional di Februari sampai Maret.
Ini dipaparkan Mentan Yasin usai memimpin panen raya padi di Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, Selasa (14/4) sore.
“Stok beras 32 juta ton, kebutuhan di sekitaran 30 juta ton. Ada kelebihan 1,7 juta, ini masih mencukupi. Panen Februari – Maret bisa segera masuk gilingan dan menjadi cadangan,” jelasnya..
Di periode Februari dan Maret, panen nasional diperkirakan BPS mencapai 10 juta ton. Sedangkan dari citra satelit milik pemerintah, ada total panenan sebanyak 11,10 juta ton.
Di Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak. Mentan Yasin memanen perdana padi di lahan seluas 35 hektar dengan perkiraan 78,22 per hektar gabah kering.
Mentan Yasin juga menjelaskan alasan atau keenganan anak muda menjadi petani. Dia menyebut kalangan anak muda tidak tahu hasil panen yang dihasilkan. Dikatakan, petani padi dalam satu hektarnya bisa menghasilkan Rp30 juta.
Dirinya lantas mengambarkan hitung-hitungan panen padi di satu hektar lahan. Dengan modal tanam senilai Rp10 juta. Setiap kali panen, dimana rata-rata menghasilkan 6 ton gabah. petani mendapatkan hasil Rp30 juta.
“Itu hitung-hitungan dengan harga gabah kering Rp5.200 per kilogram. Jika tiga kali panen, maka hasil yang didapatkan petani dalam tiga kali panen bisa mengalahkan gaji bupati yang hanya Rp9 juta,” ungkapnya.
Namun karena petani selama digambarkan orang miskin, padahal tidak betul. Mentan Yasin menyebut hal inilah yang membuat anak-anak muda enggan menjadi petani.
“Padahal kalau dia paham dunia pertanian itu memberikan jaminan yang berkelanjutan, konkrit, dan baik di masa mendatang. Tentu akan banyak orang muda yang kembali bertani. Trend kehidupan pertanian trednya semakin membaik signifikan,” ucapnya. (Tio)