Sleman, Kabar Jogja –Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta memperkenalkan inovasi produk kotak penyimpanan vaksin yang pertama berteknologi sistem pendingin aktif (Active Cooling).
Inovasi bernama Vaccar Bio dikembangkan sejak 2017 atas keprihatinan belum terdapatnya produk kotak penyimpanan vaksin yang mampu menjaga suhu ideal terus-menerus agar vaksin tidak rusak.
Muhimmah mengatakan Vaccar Bio “Suhu ideal vaksin dalam kotak penyimpanan yaitu 2 sampai 8 derajat Celcius. Kurang atau lebih dari suhu itu, vaksin kemungkinan besar rusak dan tidak bisa disalurkan pada sasaran,” kata Ketua tim peneliti Vaccar Bio UII Yogyakarta Izzati, Kamis (19/1).
Bersama dosen dan mahasiswa dari lima program studi di UII, Izzati memulai penelitiannya dan menghasilkan kotak portabel penyimpanan yang mampu menjaga suhu vaksin. Prototipe ini mendapatkan respon dan pembiayaan awal dari Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII.
Dari sini tim memiliki dorongan memperbaiki hasil penelitian dari sistem, teknologi maupun desain produk. Ketika siap, inovasi ini kemudian ditawarkan ke Bio Farma untuk mendapatkan peluang diproduksi massal. Bio Farma memberikan dana penelitian senilai Rp100 juta.
Tak hanya itu, Bio Farma memberikan fasilitas pengujian kotak penyimpanan pada ruang ber kondisi cuaca ekstrim seperti panas gurun pasir dan suhu dingin dibawah 0 derajat celcius.
Hasilnya, sistem yang dibangun oleh UII mampu mempertahankan suhu ideal vaksin dan tidak rusak.
“Awalnya kami menamakan inovasi ini ‘Portable Box’, namun saat dirunut nama ini sudah digunakan oleh perusahaan jasa pindahan. Dari berbagai rekomendasi, akhirnya nama Vaccar Bio menjadi pilihan,” jelas Izzati yang juga dosen Informatika.
Dari produksi 100 dari Bio farma, UII mendapatkan 10 unit yang lantas disalurkan ke fasilitas kesehatan mitra dan puskesmas. Ini untuk mendapatkan gambaran terakhir perihal kenyamanan Vaccar Bio saat dibawa petugas lapangan sebelum masuk fase produksi massal.
Vaccar Bio memiliki ruang penyimpanan berkapasitas 2 liter atau mampu menampung 60 ampul vaksin. Mengandalkan sumber daya baterai, Vaccar Bio mampu menjaga suhu ideal untuk vaksin hingga 7 jam.
Perwakilan Bio Farma Said Saputra memaparkan Vaccar Bio merupakan inovasi yang menjadi jawaban universitas atas berbagai tantangan dalam dunia kesehatan.
“Vaccar Bio adalah kotak penyimpanan vaksin yang menggunakan sistem pendingin aktif (Aktif Cooling) yang pertama di Indonesia. Saat ini produk yang ada menggunakan sistem pendingin pasif (Passive Cooling),” katanya.
Dalam sistem pendingin pasif, untuk tetap menjaga suhu agar vaksin tidak rusak adalah dengan memasukan balok-balok es khusus yang dibekukan sehingga hanya bertahan tidak lebih dari tiga jam.
Dari banyak kasus, konsep ini sangat merepotkan kerja petugas lapangan karena harus kerja dua kali yang disebabkan menipisnya waktu dan jarak tempuh. Sehingga pemberian vaksin pada satu titik harus dilakukan lebih dari sekali.
“Dengan daya penyimpanan hingga tujuh jam, penggunaan Vaccar Bio akan memperbanyak vaksin yang dibawa dan memperluas cakupan vaksin. 90 unit sisa kita bagikan di berbagai puskesmas se-Indonesia,” kata Said. (Tio)