Bantul, Kabar Jogja - Lima kelompok peternak dari kecamatan berbeda di Bantul menerima dana kompensasi matinya sapi akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Pemerintah meminta mewaspadai penularan Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit sapi dan kerbau.
Kompensasi sebesar Rp10 juta per ekor sapi ini diserahkan saat 'Kick Off Vaksinasi PMK dan Penyerahan Kompensasi Bantuan dalam Keadaan Tertentu Darurat PMK oleh Kementerian Pertanian' di Kecamatan Kretek, Sabtu (28/1).
"Hari ini yang menerima kompensasi adalah kelompok peternak dari kecamatan Kretek, Imogiri, Pleret, Pundong, dan Pandak," jelas Bupati Abdul Halim Muslih.
Halim menyebut dana kompensasi ini diberikan pemerintah lewat rekening kelompok. Diharapkan dana kompensasi ini bisa disalurkan dan dimanfaatkan sesuai kesepakatan kelompok.
Halim juga meminta agar sebagai antisipasi terjangkitnya wabah PMK, para peternak diminta melakukan modernisasi dan membuka wawasan.
"Jangan lagi nrimo dengan keadaan yang sudah ada. Harus ada modernisasi dan membuka wawasan agar mendapatkan kemajuan dalam usaha ternaknya," kata Halim
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto, data ternak yang mati tercatat 14.600 ekor dengan tingkat kesembuhan lebih dari separuhnya.
"Jika dibandingkan dengan total ternak sapi di DIY yang mencapai 900 ribu lebih. Angka yang terjangkit sangatlah kecil, kisaran satu sekian persen," katanya.
Kedepan, selain harus mewaspadai wabah PMK yang terakhir pernah terjadi pada 1986. Peternak di DIY diminta mewaspadai penularan LSD yang di beberapa provinsi dilaporkan terjadi.
Kepala Balai Besar Veteriner Wates Hendra Wibawa menyatakan kick off pemberian vaksin PMK ini dilakukan nasional dengan jumlah ketersediaan vaksin sesuai jumlah ternak di DIY.
"Kalau LSD dari pengambilan sampel 100 ekor ternak di Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul sudah ada temuan. Meski belum dilaporkan menyebabkan meninggal," jelasnya.
Sebagai antisipasi LSD, Hendra menegaskan langkah terbaik adalah membatasi transportasi ternak dari daerah luar, kedua yaitu menjaga kebersihan kandang agar vektor penyebar tidak berkembang biak dan pemberian vaksin yang jumlahnya masih terbatas.
Kick off pemberian vaksin PMK di Bantul merupakan upaya vaksinasi yang pertama dilakukan untuk DIY tahun ini. (Tio)