Kabar Jogja - Pencipta dan penyanyi asli lagu Mendung Tanpo Udan Kukuh Prasetya Kudamai mengawali rangkaian tur konsernya di kota Magelang. Kehadiran artis asal Yogyakarta ini memberi kesegaran bagi Kota Militer itu setelah pandemi melanda negeri ini.
Kukuh mengaku senang di kota ini, karena selain sambutan yang ramah, secara pribadi Kukuh juga memiliki banyak kenangan di kota sejuta bunga ini. Tak heran jika Kukuh tampil maksimal bersama band-nya dalam formasi lengkap.
“Saya sangat senang di sini karena secara pribadi saya banyak kenangan di sini, juga warganya yang ramah. Magelang ini sebagai titik awal kami untuk menyambangi teman-teman di kota-kota selanjutnya,” kata Kukuh kepada awak media selepas konser di Pegasus The Garage Belakang Parkiran Artos Mall pada Sabtu (14/5) malam.
Untuk tur konser Mendung Tanpo udan sendiri, akan digelar sepanjang pertengahan Mei hingga pertengahan Juni 2022 di 3 pulau, 17 kota, selama satu bulan penuh.
Keinginan menyambangi para pendengar ini sudah ditahan cukup lama oleh Kukuh sebab terhalang oleh sulitnya mendapatkan izin saat pandemi. Kini, Kukuh bisa hadir di kota-kota yang menjadi basis pendengarnya dengan formasi band lengkap.
“Di semua kota, sama seperti malam ini, kami akan tampil lengkap dalam formasi band. Kami membawakan lagu-lagu yang ada dalam mini album Mendung Tanpo Udan. Ini menjadi tantangan untuk kami, karena tentu membutuhkan energi yang sangat besar. Namun demi menguatkan silaturahmi dengan teman-teman di 17 kota, kami telah menyiapkan diri,” ujar Pria jebolan Institute Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tersebut.
Untuk mini album Mendung Tanpo Udan sendiri, telah diluncurkan pada Februari 2022 dalam format novel yang ditulis oleh Fairuzul Mumtaz. Bagi yang belum mendapatkannya, mini album tersebut disediakan di lokasi konser sekaligus bisa meminta tanda tangan Kukuh.
Menurut pria kelahiran Madiun tersebut, Mendung Tanpo Udan telah ditafsir ke banyak genre seni.
Selain dalam bentuk lagu, juga ditampilkan dalam bentuk teater dan novel. Setelah tur ini, harapannya akan dapat diwujudkan dalam bentuk film layar lebar.
“Kita tidak berhenti di satu titik saja. Kalau memang karya ini bisa ditafsirkan ke berbagai bentuk karya lainnya, tentu karya ini semakin kaya. Kalau ada yang mau menafsir dalam bentuk lain, mari kita bicarakan. Semoga setelah tur ini, kita bisa memproduksi layar lebarnya,” kata seniman serba bisa tersebut.
Sementara itu, pihak manajemen Kukuh Prasetya Kudamai menyatakan, tur konser ini akan dimulai dari Jawa Tengah, lalu ke Jawa Timur dan Bali, berakhir di Nusa Tenggara Timur.
“Kita akan start tanggal 14 di Magelang. Setelah itu setiap hari akan berjalan terus ke kota-kota berikutnya. Tanggal 26-27 kita jeda karena sebagian dari kita akan memperingati Kenaikan Isa Al Masih. Lanjut lagi tanggal 28 sampai sampai di Lombok dan Mataram. Untuk info detailnya akan disampaikan secara bertahap melalui media sosial,” ujar Ari Popo Prabowo.
Adapun jadwal tur konser Mendung Tanpo Udan di 17 kota adalah Magelang (14/5), Temanggung (15/5), Wonosobo (16/5), Purwokerto (17/5), Batang (18/5), Pemalang (19/5), Semarang (20/5), Salatiga (21/5), Boyolali (22/5), Solo (23/5), Klaten (24/5), Gunungkidul (28/5).
Kemudian di Pacitan (29/5), Ponorogo (30/5), Madiun (31/5), Kediri (1/6), Mojokerto (2/6), Surabaya (3/6), Sidoarjo (4/6), Malang (5/6), Jember (6/6), Banyuwangi (7/6), Denpasar (11/6), Bandung (12/6), Lombok (13/6), Mataram 14/6).