Yogyakarta, Kabar Jogja - Peran guru dapat digantikan oleh media sosial bila guru hanya menyampaikan informasi dan pengetahuan. Guru justru harus berperan meningkatkan diri, di antaranya melalui penggunaan media sosial.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari D.I. Yogyakarta Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. pada acara Pelatihan Pengelolaan Media Online yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PW Pergunu) DIY bekerja sama dengan Pengurus Cabang (PC) Pergunu Kota Yogyakarta di Gedung DPD RI D.I. Yogyakarta pada Sabtu (03/05/2022) pagi hingga siang.
“Sebagai sosok yang digugu dan ditiru, guru adalah yang paling layak mengisi konten di media sosial, sebab tidak mungkin guru mengisi media sosial dengan hal-hal negatif. Pasti isinya hal-hal yang baik dan bermanfaat,” ujar pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut.
Tak hanya soal tantangan, Gus Hilmy juga menyampaikan pentingnya pengelolaan konten secara efektif sehingga pesannya mudah ditangkap.
“Soal materi atau konten, tentu guru tidak akan kekurangan. Konten bisa diambil dari buku, kitab atau bahan ajar yang disampaikan secara lebih menarik. Penting juga diperhatikan adalah soal durasi. Jangan sampai terlalu panjang dan menghabiskan quota. Kalau pun materi yang ingin disampaikan panjang, bisa dibagi dalam beberapa konten yang singkat, tapi pesannya mudah ditangkap.
Selain itu, Gus Hilmy mengingatkan kembali tentang dua misi utama Pergunu. Yang pertama adalah meningkatkan kualitas dan kemampuan guru. Dan kedua, meningkatkan kesejahteraan guru.
Dua hal ini bisa diwujudkan melalui program-program kerja yang nyata dan bisa dirasakan oleh para guru, seperti pelatihan penggunaan media sosial seperti berlangsung pagi ini.
Pria yang juga Katib Syuriah PBNU tersebut juga mendorong agar Pergunu banyak menjalin jejaring dengan berbagai pihak. Sebab, menurutnya, jejaring akan lebih meringankan Pergunu dalam melaksanakan program-programnya.
Sementara itu, Ketua PC Pergunu Kota Yogyakarta Saeful, menegaskan bahwa pelatihan kali ini untuk lebih meningkatkan kualitas guru dalam mengelola media online.
“Program ini merupakan bagian untuk menikatkan kompetensi guru untuk menghadapi tantang hari ini di mana media online menjadi referensi bagi dunia pendidikan,” ujar Saeful.
Selain itu, Ketua PW Pergunu Dr. Samsul Ma’arif Mujiharto mengharapkan pelatihan ini juga akan membentuk tim untuk pengelolaan media online milik Pergunu.
“Setelah ini, kami berharap akan ada tim redaksi yang bertanggung jawab untuk mengelola media kita. Mereka inilah yang nanti mendorong dan menampung karya para guru,” katanya.
Hadir sebagai pembicara adalah Muhammadun, M.Si, redaktur Bangkit Media. Ia memberi dorongan kepada peserta untuk membuat konten-konten menarik, sekaligus teknis-teknis pengelolaan media online. (rls)