Yogyakarta, Kabar Jogja - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan pemeriksaan atau skrining Covid-19 para siswa di sekolah yang menjalankan pembelajaran tatap muka. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sejumlah sampel secara acak di tiap sekolah. Pemeriksaan itu untuk memastikan kondisi kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta betul- betul turun atau tidak.
“Minggu ini kita memulai melakukan skrining terhadap para siswa yang menjalankan pembelajaran tatap muka,” kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam sambutan Pengukuhan Ketua RT/RW se- Kemantren Umbulharjo, Kamis (25/11/2021) malam.
Menurutnya selama ini tren kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta terus mengalami penurunan. Bahkan kadang- kadang setiap hari tidak ada kasus. Data terakhir kasus aktif Covid-19 di Kota Yogyakarta tinggal 14 kasus. Jumlah itu sudah lebih baik dibandingkan saat Mei tahun 2020. Namun untuk memastikan tidak ada sebaran Covid-19 maka pemeriksaan Covid-19 dilakukan terhadap aktivitas masyarakat.
“Kami Pemkot Yogyakarta dan Pemda DIY bersama- sama menjalankan skrining terhadap aktivitas masyarakat. Apakah betul- betul kasusnya merendah atau karena memang tidak dirasakan,” paparnya.
Heroe menjelaskan pemeriksaan Covid-19 pertama dilakukan pada para siswa SMP dan SMA. Pada pekan ini dilakukan tes Covid-19 terhadap 17 sekolah. Setiap sekolah diambil 5 persen secara acak untuk menjalani tes.
Pada hari Selasa dan Rabu berhasil dites sebanyak 1.015 sampel. Hasilnya ada 4 siswa yang positif. Kemudian satu rombongan kelas dan satu keluarga dari siswa yang positif pada Kamis (25/11/2021) diminta ke sekolah untuk menjalani tes.
“Hasilnya semua negatif. Artinya di sekolah ternyata protokol kesehatan berjalan dengan baik. Meskipun di tengah- tengah ada yang positif mereka negatif semua. Tapi kami akan tes lagi dengan PCR karena kami ingin membuktikan betul- betul memang tidak ada sebaran,” terang Heroe.
Pihaknya menyampaikan 4 kasus Covid-19 dari skrining sekolah itu tidak semua tinggal di wilayah Kota Yogyakarta. Ada yang dari kabupaten dan ada yang keluarganya baru pindah dari Makassar. Kondisi 4 siswa yang positif Covid-19 tersebut semuanya tanpa gejala. Semuanya berasal dari satu sekolah.
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 itu menyebut kasus harian Covid-19 di Kota Yogyakarta sempat naik 11 kasus. Jumlah itu dari 4 kasus dari skrining sekolah, 3 kasus skrining dari rumah sakit, 2 kasus skrining dari hasil kontak erat dan 2 kasus dari perjalanan. Pemkot Yogyakarta mencatat pada Kamis (25/11) jumlah kasus aktif Covid-19 sebanyak 21 kasus.
“Alhamdulilah kita saat ini masih bisa mengendalikan kalau hasil tes berikutnya (PCR) ternyata bisa negatif juga, artinya protokol kesehatan di sekolah dijalankan dengan baik sehingga tidak menular. Kami akan lanjutkan skrining lagi untuk mencari apakah penurunan kasus ini karena betul- betul memang tidak ada kasus,” jelasnya.
Secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori mengatakan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah yang empat siswanya terpapar Covid-19 untuk sementara dihentikan selama lima hari. “Seluruh pembelajaran kembali dialihkan ke sistem daring,” imbuh Budi. (rls)