Yogyakarta, Kabar Jogja - Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, melakukan kunjungan ke Stasiun Tugu Yogyakarta pada Minggu (14/2). Kunjungan ini untuk menyaksikan penandatanganan kontrak penugasan Public Service Obligation angkutan penumpang kereta api kelas ekonomi tahun angkatan 2021 sekaligus meninjau penerapan GeNose yang telah berjalan kurang lebih dua minggu ini.
Dalam kunjungannya di Stasiun Tugu ini, Budi Karya juga bertemu perwakilan dari UGM. Mereka adalah Prof. Dr. Paripurna, SH. M.Hum. LLM., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, dan tim pengembang GeNose, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana M.Si., dan dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, Sp.A., MSc., Ph.D.
Pertemuan tersebut untuk membahas rencana lebih lanjut penerapan GeNose di 44 stasiun lain di berbagai wilayah di Indonesia. Rencana ini dimulai dari Senin (15/2) besok, dengan dibukanya pelayanan GeNose di enam stasiun baru, yakni di Stasiun Gambir, Stasiun Solo Balapan Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, Stasiun Tawang Semarang, dan Stasiun Pasar Turi Surabaya.
“GeNose merupakan alat tepat guna dan tepat waktu dalam situasi sekarang ini. Prinsipnya yang mudah, tidak sakit, dan murah, membuatnya penting untuk kami kawal. Terlebih ini adalah produk inovasi anak bangsa sehingga sudah sepatutnya kita dukung,” ujar Budi Karya.
Budi Karya menjelaskan pihaknya akan mengawal penerapan GeNose ini tidak berhenti pada stasiun saja. Ia menyebut adanya kemungkinan untuk GeNose bisa diterapkan di fasilitas-fasilitas layanan lain seperti perkantoran dan lapangan terbang.
Hal itu dibenarkan oleh Paripurna. Ia menyebut kemungkinan itu akan dilakukan secara bertahap sesudah memantapkan penerapan di stasiun. “Secara bertahap selama sebulan atau dua bulan mendatang, kita akan terus memantapkan pelayanan GeNose di berbagai stasiun. Tahapan ini penting karena pengoperasian GeNose juga memerlukan keterampilan agar pelayanan berjalan dengan aman dan akurat,” ungkapnya.
Sementara itu, Didiek Hartantyo, Dirut PT KAI (Persero), mengungkapkan semenjak diterapkan di dua stasiun awal, yakni Tugu dan Pasar Senen, GeNose mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat. Oleh karenanya, penambahan layanan di berbagai stasiun ini menjadi salah satu upaya dari PT KAI untuk merespons hal tersebut.
“Kami kini tengah meningkatkan sistem integrasi antara PT KAI dan UGM terkait GeNose ini. Berbagai upaya ini kami lakukan dengan harapan agar masyarakat menjadi semakin nyaman dan tidak ragu untuk memanfaatkan layanan kereta api,” terangnya.
Terakhir, meskipun mendapat sambutan dan dukungan yang positif dari berbagai pihak, Prof. Kuwat Triyana, mewakili tim pengembang GeNose, mengungkapkan bahwa pihaknya masih terus menyempurnakan diri. Hal itu meliputi pemantapan produksi untuk memenuhi kapasitas yang dibutuhkan dan penelitian lanjutan implementasi GeNose.
“Dari sisi teknis performa juga terus kami tingkatkan. Namun, penelitan tidak berhenti hanya pada alatnya saja, melainkan implementasinya juga. Hal ini utamanya berkaitan dengan protokol kesehatan untuk menghindari penularan ketika pengetesan,” pungkasnya.(rls)