Yogyakarta, Kabar Jogja - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, keberadaan tol Jogja-Solo tersebut harus dapat membawa peningkatan pada pertumbuhan ekonomi di DIY, bukan malah mematikan.
“Saya mohon hal-hal seperti itu harus dipahami, daerah harus dihubungkan dengan adanya tol itu,” katanya, Selasa (15/12).
Sultan mengatakan, harapannnya masyarakat yang berada di sepanjang tol, dapat tergerak ekonominya. “Tapi ya mohon maaf, kalau tol langsung ke airport YIA, itu saya keberatan,” katanya.
Sultan berkata, agar UMKM juga diberikan ruang untuk berkembang di YIA. “Di exit tol pun, kami akan investasi UMKM. Kami akan menaikkan kelas UMKM, memberikan space untuk UMKM yang notabene adalah produk daerah. Daripada jualan yang besar-besar di bandara, dari 1.500 area yang ada, kami ambil semua untuk jualan produk UMKM, tentunya dengan standarisasi dan persyaratan,” urai Sri Sultan.
Sultan juga menyebut pembayaran tanah untuk tol ini, supaya segera bisa direalisasikan antara Desember hingga awal Januari. "Kemarin ekonomi kita sempat minus 6,34 persen, tapi masuk kuartal ketiga naik terus jadi minus 2,43 persen. Harapannya dengan realisasi ini, bisa menaikkan kembali ekonomi kita, syukur tidak minus lagi," ucapnya.
Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan jika pembangunan jalan tol adalah proyek strategis nasional, sehingga Bank BPD DIY sebagai Bank Daerah berkepentingan untuk menyukseskan.
Santoso mengatakan terdapat empat peran utama yang dilakukan BPD DIY terkait dengan pembangunan jalan tol Jogja-Solo dan Bandara YIA. ”Empat hal tersebut yakni pembebasan lahan melalui rekening PT. Bank BPD DIY, kerjasama pembiayaan dengan sub kontraktor yang mengerjakan konstruksi, kerja sama pembiayaan dana talangan tanah, serta kredit investasi untuk pembangunan tol JMM,” ujar Santoso.
Santoso mengatakan kinerja keuangan BPD DIY secara general per November 2020. “Sekaligus kami menyampaikan untuk besaran aset yakni Rp15.367 triliun, DPK sebesar Rp 12.501 triliun, kredit sebesar Rp 8.775 triliun, serta laba sebesar Rp 296,375 milyar,” jelasnya.
Direktur Utama PT JMM Adrian Priohutomo mengatakan bahwa dana pembayaran tanah untuk tol ini sudah cair sekitar 93% dari keseluruhan targat tahun 2020. “Jumlahnya adalah sebesar 1,2 triliun atau 93% dari target tahun 2020, diutamakan untuk masyarakat terdampak,” katanya.(rls)