Yogyakarta, Kabar Jogja - Dampak pandemi COVID-19 selain terasa pada sektor kesehatan juga berdampak pada sektor ekonomi. Salah satu sektor yang mengalami dampak dari pandemi ini adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Di Kota Yogyakarta, hampir 70 persen UMKM terdampak pandemi COVID-19. Sentuhan teknologi digital dirasakan perlu dilakukan guna membantu peningkatan UMKM di masa pandemi.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta Ana Haryadi membenarkan adanya dampak pandemi terhadap aktivitas UMKM di Kota Yogyakarta.
“Sekitar 70 persen pelaku UMKM sudah terdampak. Untuk yang paling terdampak, bidang kerajinan tangan dan batik. Dua segmen pasar tersebut berkaitan dengan wisatawan. Sementara saat ini jumlah kunjungan masih belum pulih,” ujar Ana, Rabu 2 Desember 2020
Menanggapi kondisi ini, peneliti sosial dan komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati sebelumnya menyatakan UMKM, startup, dan korporasi harus berani memulai transformasi cara kerja dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Penerapan teknologi dapat memberikan peluang bagi sebuah bisnis untuk dapat bergerak lebih cepat dan produktif walau bekerja secara jarak jauh,” papar Devie di acara webinar ‘Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui Komunikasi dan Kolaborasi Tim yang Efektif’ yang diadakan platform Lark.
Devie menilai bahwa di tengah kondisi penerapan teknologi ini, masih banyak masyarakat yang mengalami hambatan ketika harus menggunakan banyak aplikasi untuk mendukung pekerjaan dan komunikasi. Peralihan dari satu aplikasi ke aplikasi lain menimbulkan distraksi yang dapat menurunkan produktivitas.
“Maka dibutuhkan sebuah aplikasi mobile dan berbasis web yang terintegrasi sehingga produktivitas dapat terus ditingkatkan," urai Devie.
Sementara itu, Senior Professional Service Consultant Lark, Suryanto Lee, mengatakan, platform Lark bisa menjadi solusi menggenjot perekonomian yang melambat akibat pandemi.
Suryanto menyebut aplikasi Lark mampu mendorong pembangunan sumber daya manusia dan meningkatkan literasi digital masyarakat Kota Yogyakarta. Menurut Suryanto, salah satu industri di Yogyakarta mengaku lebih produktif setelah menggunakan Lark .
“Bisa lebih meningkatkan kualitas kerja karyawan serta untuk meningkatkan daya saing. Sehingga perusahaan bisa lebih banyak waktu untuk memikirkan strategi bisnis,” papar Suryanto.
Suryanto membeberkan di dalam platform Lark ada sejumlah collaboration tools yang terintegrasi. Suryanto menuturkan diantaranya adalah group chat yang bisa menjangkau hingga lima ribu orang, panggilan video tanpa batas hingga seratus peserta, dan penyimpanan Cloud gratis hingga 200 GB.
“Fitur dokumen Lark juga dapat diakses secara bersama-sama, sehingga setiap anggota tim dapat mengerjakan dokumen, dan saling memberi ide, komentar atau masukan dalam waktu yang bersamaan. Produktivitas bekerja dapat terus meningkat walaupun bekerja dari rumah,” pungkas Suryanto.(edi)