Yogyakarta – Bank Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta memprediksi pertumbuhan ekonomi ‘Kota Pendidikan’ di 2021 akan tumbuh di kisaran angka 3,9 – 4,3 persen. Pengoperasian bandara, pembangunan tol, dan pembelajaran tatap muka di perguruan tinggi menjadi faktor utama.
Dalam jumpa pers Kamis (3/12), Kepala Perwakilan BI DIY, Hilman Tisnawan memperkirakan pertumbuhan ekonomi DIY 2020 akan kontraksi pada kisaran (2,3) – (1,9)% (yoy). Kami meyakini ekonomi DIY 2021 akan segera pulih dengan proyeksi pertumbuhan yakni 3,9 – 4,3% (yoy).
“Optimisme pertumbuhan ekonomi kami dasarkan pada semakin membaiknya perekonomian dunia. Saat ini ekonomi dunia tumbuh 7 persen pada triwulan terakhir, dan Indonesia mencapai 5 persen,” kata Hilman.
Khusus DIY, beroperasinya secara penuh bandara Yogyakarta International Airport (YIA), dimulainya pembangunan tol Jogja-Solo, dan kemungkinan dibukanya pembelajaran tatap muka di perguruan tinggi menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Tapi ketiga faktor ini akan semakin lebih efektif, jika Pemda DIY mulai awal tahun nanti sudah mulai merealisasikan berbagai program yang dibiayai APBD karena akan memberikan efek berkelanjutan. Khususnya berbagai program padat karya yang melibatkan banyak orang.
“Tidak kalah penting adalah adanya kolaborasi dan sinergi antara BI DIY, pemda DIY, akademisi, dan pelaku usaha berkontribusi nyata dalam memajukan ekonomi. Ini kunci penting,” ujarnya.
Sebagai dukungan dan komitmen mendorong pertumbuhan ekonomi, BI DIY menghadirkan program kolaborasi pentahelix yang terwujud dalam program Bejo Talk, program Sinergi Pariwisata Ngayogyakarta (Siwignyo), program Smart Traditional Market (SEMAR) dan Koordinasi Pengendalian Inflasi Jogja Sekitarnya (KOPI JOSS).
Sekda Pemda DIY Kadarmanta Baskara Aji Pemda, mengakui pertumbuhan ekonomi tahun depan semakin membaik asalkan tidak mengabaikan atau melupakan protokol kesehatan.
“Saat kita sudah tidak mungkin lagi menutup beberapa aktivitas yang kemungkinan sebetulnya bisa saja menjadi tempat transmisi Covid-19. Tapi agar perekonomian jalan, maka penerapan protokol kesehatan menjadi kunci penting,” katanya.
Pemda DIY menurut Aji juga meminta Kementerian Pendidikan dan kebudayaan mengijinkan dan mempercepat pembelajaran tatap muka perguruan dengan protokol ketat. Jika berhasil, konsep serupa akan diadaptasi di lembaga pendidikan di bawahnya.(tio)